Sumber : http://inspirasingopi.blogspot.co.id
Tangan nya langsung bergerak untuk memelukku, lalu dia bercerita, kurang lebih seperti ini :
"Selama ini kucoba untuk tegar, namun aku rapuh . Selama ini aku anggap semua perkataan orang itu biasa, namun nyatanya itu sangat menyakiti hati aku . Aku sekarang semakin merasa dipojokkan, sperti posisiku saat ini . Prasangka-prasangka buruk mereka membuat aku nyaris kehilangan temanku, teman yang selama ini mengerti aku dan menguatkan aku. Aku tak mau hal itu terjadi. Mereka mengejekku, aku tau sebagian orang mengganggap ejekan itu adalah sebuah candaan, namun bagi sebagian orang lagi ada yang malah seolah-seolah menyalah-nyalahkan aku, menimbulkan prasangka-prasangka yang buruk . Mereka tidak mencoba memahami namun hanya mengira-mengira. Apa aku juga yang berprasangka?? Tidak taulah, yang jelas aku merasa dipojokkan oleh mereka yang sinis kepadaku. Aku hanya butuh teman, teman yang bisa menguatkan aku, teman yang bisa menyemangati aku, teman untuk aku cerita, namun mengapa? Satu persatu teman ku itu mereka ambil? Dengan prasangka-prasangka mereka bukannya malah membuat aku kuat, menasihatiku lbh baik, namun malah menuduh yang tidak-tidak? Membicarakan aku di belakang?? Itu salah . Mencari teman yang membuat kita nyaman itu tidaklah gampang . Mereka malah membuat aku semakin tidak nyaman. Dan aku selalu merasa, aku ada di antara mereka namun hatiku tidak bersama mereka. Pikiranku sejalan dengan mereka, namun hati ini tidak. Mengapa? Aku pun tak tau, apa aku yang terlalu menutup hati? Aku pun tak tau"
Tangisan nya pun berlanjut, kupeluk perempuan itu dengat erat mencoba menguatkan nya, dan juga menguatkan diriku sendiri.
Dan ku akhiri kata-kataku kepadanya dengan :
"Allah Maha Tahu, Allah Tau niatmu. Terkadang emang kita merasa posisi yang sulit, itu mungkin Allah rindu kepada kita, rindu akan curhatan kita" :))
Wallahu A'lam
