Wuaaa maapkan aku ya udah bilang mau nulis tentang LPDP dari tanggal 08 Oktober 2018. Baru terealisasi 20 Oktober 2020, dua tahun YaAllah.. maapin. Akhir Oktober 2018 soalnya aku dilamar, habis itu mempersiapkan pernikahan, trus pas sudah nikah, ga ada megang2 blog lagi..
Ini baru buka lagi, momennya mumpung tepat lagi pembukaan pendaftaran LPDP dan hari ini adalah hari terakhir!!!!! Ayooo semangat 💪 kalau bisa uploadnya jangan mepet2 yaa hehe.. kan ga lucu ga jadi daftar hanya karena telat. Hehe
Oh yaa.. mudah2an tulisan ini bisa jadi gambaran buat yang udah daftar administrasi atau mungkin akan daftar di periode selanjutnya. Aamiin..
Btw aku mau jelasin dulu yaa. Aku hanya menceritakan pengalaman, bukan berarti aku lebih hebat dari kalian yang membaca. Aku yakin kalian2 disana pasti lebih hebat 😊🤗
Ku cerita runtut ya dari awal kenapa aku lanjut S2 sampai akhirnya aku keterima beasiswa LPDP.
Awalnya aku bingung mau lanjut S2 atau kerja dulu. Jujur aku lebih milih kerja dulu, capek euyy belajar terus, apalagi skripsi ku yang sangat ribet itu yang kadang membuatku pengen nyerah aja rasanya :((
Udah yakin mau kerja kan habis lulus. Pas lulus malah bingung hahahaa... Di kompor2in katingku Mas Badrul lanjut S2, trus ortu juga nyaranin lanjut S2. Ketika ku bimbang hanya kepada Allah lah aku meminta petunjuk, karena emang selama ini aku merasa pilihan Allah adalah pilihan terbaik, hasil istikharah ku ga pernah mengecewakan alhamdulillah. Akhirnya ku sholat istikharah.. berhari2 aku ga dapat jawaban dan makin bingung, istikharah lagi.
Sambil nunggu keyakinan buat S2 atau kerja, aku nyambi buat CV, buat linkedin (tapi sekarang jarang kubuka, YaAllah Heralda), buka Jobstreet jugaa..
*Ini kenapa usahanya ke kerja semua ya? Wkkwk..
Kucari referensi universitas juga kok, tapi luar negeri (maapkan sombong) haha
Saat pulang kerumah, orang tuaku menceritakan alasan mereka kenapa lebih cenderung pgn anaknya S2 dulu. Sebenarnya kecenderungan hati ini bukan karena kata2 mereka, tapi justru karena sosok mereka yang sudah menempuh studi sampai S3 (Meskipun Ayahku S3 nya ga selesai karena sibuk mencari nafkah, hehe). Setiap hari aku lihat aktivitas mereka, cara bicara, dsb.. akhirnya kumantapkan hati ini untuk lanjut S2.
Awalnya aku emg mau lanjut studi di luar negeri.
Januari-Maret 2018 aku les IELTS. Tapii jreng jreng.. alhasil sama ajaa, ku merasa belum mantap bahasa inggrisnya hahaa.. (aku nya aja sih kayaknya yang kurang tekun).
Pindah haluan akhirnya dalam negeri aja. Ada beberpa list yaitu ITB, IPB, UGM.
Aku silahturahmi sama dosen2 kimiaku, akhirnya memutuskan untuk UGM.
Lanjut mengenai beasiswa, awalnya kubingung mau beasiswa apa.. ada 3 beasiswa dalam negeri yang membuatku tertarik : LPDP, PMDSU, Unggulan. Aku langsung menghubungi kakak2 kelasku yang awardee LPDP, PMDSU, dan Unggulan. Satu kalimat yang membuat aku semakin semangat mendapatkan beasiswa, kalimat tsb dari Mba Linda Karlina "umur segini aku merasa malu aja sih kalau masih dibiayai ortu" wuaaa aku lgsg merasa tertampar.. huhu.. iya juga yaa.. (tapi kalau kalian dibiayai ortu ya ga apa gaes, berarti alhamdulilah ortu diberi rezeki lebih). Dari hasil silahturahmi tersebut akhirnya aku memperjuangkan beasiswa Unggulan dan LPDP, karena kalau PMDSU kayaknya berat bgt gtu S2 dan S3 dalam jangka waktu 4 tahun, apalagi aku tipikal stressan gtu. Hal pertama yang harus disiapkan untuk mendapatkan beasiswa adalah "Sertifikat Bahasa Inggris"
Bulan April aku tes TOEFL ITP dan skor nya 473 doang, pdhl standar beasiswa itu 500. Hufft disini ku sudah menyerah gaees, ku pasrah kayaknya emang aku kuliah dgn beasiswa orang tua.
Tiba2 bulan Mei ada pengumuman LPDP dan batas akhirnya awal Juni. Aku lgsg tes TOEFL ITP ulang dan pastinya belajar lebih tekun. Btw ada aplikasi yang sangat membantu aku namanya "Genius TOEFL" . Banyak hal yang kupelajari dari aplikasi tersebut, alhamdulilah skor TOEFL yang ku dapat diatas 500 :"
Jadi kalau misal ada yang blg "aku bahasa inggrisnya ga jago2 bgt, bisa ga ya daftar beasiswa?" Jawabannya "BISA" itu alhamdulilah aku aja bisa, bahasa inggrisku biasa ajaa lhoo.. hehe.. jadi selalu semangat ya 🤗 Ingat "Laa Haula WaLaa Quwwata Illa Billah".
Dan tibalah saat pengumuman seleksi administrasi, Alhamdulillah aku lulus administrasi. Karena udh melewati tahapan tes beasiswa LPDP aku ga daftar lagi beasiswa unggulan.
Soalnya aku tipikal orang yang harus fokus, jadi cukup satu dulu. Hehe..
Selanjutnya ke tahap 2 yaitu SBK (Seleksi Berbasis Komputer)
Oh yaa.. tiap tahun syarat dan tahapan tes LPDP beda2.. ikuti saja infonya terus di IG LPDP yaak.. aku ini menceritakan pengalamanku pada tahun 2018.
Tes ini seperti tes CPNS sebenarnya, tapi yang kubaca adalah buku2 TPA, alhamdulillah karena udah terbiasa jadi membentuk pola pikir, ya meskipun tes SBK lebih sulit sih dari tes TPA menurutku. Selesai tes langsung keluar skor nya dan alhamdulilah skor ku lumayan tinggi (di ranking per sesi selesai ujian, kulupa ku ranking berapa tapi termasuk yang atas2). Kayaknya emang dibantu Allah S.W.T banget sih aku :""
Di tahapan ini juga ada sesi essay on the spot. Pada sesi ini kita diminta nulis suatu topik yang tertera dalam komputer kita dalam waktu tertentu. Sesi ini sih katanya ga mempengaruhi lolos atau ga di tahapan ini tapi ada yang jadi bahan wawancara (kalau aku sih ga).
Meskipun pada tahapan ini aku tau skorku lumayan tinggi, aku ttp harap2 cemas ini. Karena itu kan tinggi di sesi waktu dan wilayah yang aku ikuti, pdhl yang tes se-Indonesia :"""
Dan alhamdulillah lolos tahap SBK.
Lanjuuuuuut wawancara dan LGD (Leaderless Group Discussion). Ini adalah tahap yang paling menegangkan menurutku. Leaderless group discussion ini artinya ga ada leader atau moderator, kita harus pinter berpendapat yang memancing orang lain bicara tanpa ada kata2 yang seolah2 memimpin diskusi (pusying kan? Diriku jugaa wkwk). Kalau srg latihan lama2 keasah kok, aku merasa bgt sih dulu.
Usahaku untuk tahap ini lebih ke sering ngumpul2 dengan para calon awardee untuk membahas isu2 yang lagi hangat di Indonesia. Waktu itu aku ikut wilayah Solo kemudian Jogja juga.. ikut sana sini lah, selain nambah teman, nambah wawasan juga.
Untuk wawancara aku mempersiapkan mental aja sih wkwk dan dokumen2 yang mendukung mana tau tiba2 ditanya buktinya. Selain itu, aku juga latihan dulu dengan temanku calon awardee juga namanya Arifah. Kita ketemu di UGM pas ngurus surat penundaan kuliah.
(Ketemu gtu doaang, trus aku nginep di kosannya hampir seminggu, emang yaa Heralda). Terimakasih banyak yaa Arifah 🤗 selalu kuingat jasamu 🤗
Okey lanjut ya.. pas wawancara ditanya apa jujur aku lupa udh 2 tahun yang lalu juga, tapi seingatku yang paling lama pas bahas essayku yang kukumpulkan pada tahap administrasi.
Ada tiga orang yang mewawancarai aku, ada yang lembut banget, ada yg jutek, ada yang biasa aja. Itu yg jutek srg bgt bilang "yakin?" Hoho.. seingatkuu pas itu ditanya terkait penelitian.
Tahap wawancara ini sih yang paling penting berbicara dan bersikaplah layaknya dirimu sendiri, karena sebenarnya di youtube sana banyak kok tips2 wawancara, tapi menurutku jadilah dirimu sendiri, karena kepura2an itu akan terlihat juga di mata psikolog. Jujur aja dan jaga attitude :)) Alhamdulillah setelah beberapa hari di Jogja, dan pulang ke Solo menunggu hasil tes wawancara, saat pengumuman aku lolos tahap wawancara ini.
Alhamdulillah aku bener2 jadi awardee LPDP. Sebenarnya kayak ga pernah nyangka gtu, yang pastinya ini karena karunia Allah S.W.T, do'a orang tua, dan teman2 terdekat.
Aku keterima bukan berarti aku lebih hebat juga dari ga keterima.. Arifah salah satu teman seperjuanganku ga keterima, tapi dia sekarang kuliah di luar negeri. Luar biasa kan?
Jadi bagi yang ga keterima jangan berkecil hati, kalian hebat kok.. mungkin jalan yg Allah kasih bukan melalui LPDP tapi lbh besar dari itu.
Yang keterima LPDP juga ga selayaknya sombong, karena msh banyak orang yang lebih hebat diluar sana, kebetulan aja jalan rezeki yang diberikan Allah S.W.T kepada kita melalui beasiswa LPDP ini.
Mengenai tips biar lulus beasiswa LPDP, coba aja baca ceritaku ini mana tau terselip tips hehehe.. yang pasti perbanyak lah berdo'a dan minta restu orang tua, ini adalah kunci utama. Kemudian terkait usaha nya, bisa ikut grup2 persiapan beasiswa LPDP, menghubungi awardee2, liat tips di youtube, IG, blog (banyak bgt kok ini dan dgn versi berbeda2 pastinya). Dari tips2 tersebut bisa kalian terapkan yang bisa kalian terapkan.
Semakin banyak referensi semakin bagus pastinya. Semangat selalu 🤗
Oh ya aku dulu keterima beasiswa LPDP jalur Reguler, ada jalur afirmasi juga. Jelasnya liat akun IG atau web LPDP, cari bookletnya, disitu lengkap semua mengenai syarat, dsb.. karena tiap tahun itu biasanya beda2.
Mohon maaf yaa apabila dalam tulisan ini ada yang salah. Terimakasih sudah membaca..
Wallahu A'lam