Sabtu, 03 Mei 2025

Menjadi Hamba Yang Dikehendaki Allah

Bismillah, kali ini aku akan sharing catatan kajian 2 hari 3-4 Mei 2025 yang diisi oleh Ustadz Muslim Al-Fatih dan Ustadz Indra Firmansyah melalui Rumah Muslim. Semoga bermanfaat 🤗

#Day1
Ustadz Muslim Al-Fatih

Coba bayangkan jika kita dicintai pejabat, contoh saja seperti RT, pastinya kita jadi lebih mudah mengurus apapun. Sekarang, bayangkan apabila kita dicintai Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, hidup kita pasti akan mudah sekali bukan?


Kita sering sekali berjuang untuk menjadi favorit di mata manusia..

Contoh: Seorang Ibu berjuang menjadi Ibu terbaik untuk anaknya, seorang karyawan berusaha menjadi karyawan terbaik di mata atasannya

Tapi…..

Sudahkah kita berjuang menjadi hamba favorit di mata Allah? ðŸ¥º

Karena sering kali kita sibuk mencari perhatian manusia tp sering lupa mencari perhatian Allah.


Padahal.. 

Jika Allah Ridha kepadamu, maka tak ada yang bisa menghalangimu untuk bahagia,

Sebaliknya, jika Allah murka, semuanya tetap akan berujung sengsara.

Jika Allah ridho, kita tu bahagia tanpa syarat. Masalah banyak tapi tetap tenang.


Kita perlu contoh untuk bisa menjadi hamba yang dicintai Allah. Siapakah contoh sosok hamba yang dicintai oleh-Nya?

Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa: 125 Allah menuliskan contoh sosok hamba yang dicintai oleh Allah yaitu Nabi Ibrahim. 


Mengapa Nabi Ibrahim?

Karena Nabi Ibrahim lulus dari konsekuensi cinta. 

“Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (Al-Ankabut: 2-3)


3 Ujian Cinta Nabi Ibrahim:

  1. Diuji mencintai dirinya (nyawa) atau mencintai Allah (Al-Anbiya: 51-70), Nabi Ibrahim rela dibakar demi membela agama Allah S.W.T dan hanya berharap kepada bantuan Allah, dan akhirnya Nabi Ibrahim dibantu oleh Allah dengan membuat api menjadi dingin.
  2. Mencintai istri atau mencintai Allah. Ibrahim (14): 37 Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan Siti Hajar beserta anaknya di Kota Makkah yang sangat tandus saat itu, Siti Hajar pun menerima karena perintah Allah dan yakin bahwa “Jika ini takdir Allah, maka Allah tidak akan menyia2kanku”
  3. Mencintai anak atau mencintai Allah (Q.S. As-Shaffat: 102-109, diminta menyembelih anaknya untuk menguji cinta Nabi Ibrahim kepada Allah, dan akhirnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah dan akhirnya Allah menukar Nabi Ismail dengan domba.

Ujian akan datang dari hal yang paling anda cinta. Maka buktikanlah bahwa anda lebih cinta Allah S.W.T dari apapun hal di dunia ini. ðŸ¥¹


Jalan Meraih Cinta

  1. Muhsinin (Ali Imran 134) : Selalu berbuat baik apapun kondisinya. Contahnya adalah tetap sedekah walau sulit ekonomi, mau memaafkan walaupun didzolimi, mau membalas kebaikan walaupun yang kita terima keburukan
  2. Shobirin (Ali Imran: 146) Tetap bertaqwa walaupun banyak duka dan luka. Sabar: menahan tidak berbuat buruk walaupun dapat perlakuan buruk
  3. Mutawakkilin (Ali Imran :159) Menyerahkan segala hasil hanya kepada-Nya
  4. Muqsithin (Al-Maidah 42) Bersikap benar walaupun pada orang yang dibenci
  5. Muthathohhirin At-Taubah 108: membersihkan dosa dengan taubat nasuha


Penghalang Hadirnya Cinta

  1. Hubbun dunya (terlalu mencintai dunia) H.R Abu Daud No 4297. Mencintai dunia melebihi cinta terhadap yang menciptakan dunia, gara-gara dunia dia lupa Allah. Na’udzubillah min dzalik.
  2. Benci kematian. Padahal gerbang menuju bertemu dengan Allah adalah kematian, tapi seringkali kita malah benci dengan kematian. 

#Day2
Ustadz Indra Firmansyah

Surat 3 ayat 37: 

Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.


8 pihak yang Allah cintai: 

  1. Orang yang suka membersihkan diri (secara fisik dan batin) At-Taubah: 108). Maka jagalah kebersihan dan berpenampilan rapi sebagai bentuk syukur kepada Allah S.W.T (Al-Maidah: 6)
  2. Orang yang bertaubat (Al-Baqarah ayat 122), langkah awal kita untuk bertaubat adalah “senantiasa mendengar” mendengar hidayah dan petunjuk2 Allah yang telah Allah berikan kepada kita dan jangan dibantah dan dibenturkan dengan akal kita sebagai manusia. “Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang bergerak di atas bumi dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mau mendengar dan tidak mau mengatakan kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak mengerti.” (Al-Anfal: 22)
  3. Orang yang berbuat adil (Al-Maidah: 42) melakukan segala sesuatu sesuai porsinya, tidak membeda2kan orang lain. Tidak membedakan orang yang tidak ia sukai.
  4. Orang yang sabar (Ali Imran: 146) tidak lemah ketika diuji, tidak patah semangat ketika gagal, tidak menyerah kepada musuh.
  5. Orang yang bertawakkal (Ali Imran: 159) Menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Allah
  6. Orang yang muhsinin (Ali Imran: 148) Orang2 yang berbuat baik dan kebaikannya berdampak kepada orang lain.
  7. Orang yang bertakwa (Ali Imran: 76). Balasan orang yang bertakwa kepada Allah ada di surat At-Talaq: 2-5.
  8. Orang yang berjihad di jalan Allah dan mau diatur (As-Saffat: 4) Sami’na wa atho’na, tidak banyak membantah.

Pertanyaan:

  1. Kadang hidayah itu kita dengar tapi sulit melalukannya, bagaimana caranya bisa melakukan? Jawaban: Setan tidak suka berbuat baik maka kita harus punya kemauan kuat untuk melaksanakannya. “Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat” (Thaha: 115) 
  2. Bagaimana cara kita mengontrol hati agar tidak mencintai hal2 di dunia melebihi cinta kita kepada Allah? bagaimana cara kita tau kita lbh mencintai Allah dari dunia? Jawaban: Al-Baqarah 165 “ Di antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya, (niscaya mereka menyesal).” 
Adapun cara kita mendeteksi cinta kita lebih ke siapa bisa dilihat dari apa respon pertama kita dan kemana effort kita. Contoh saat kita menerima rezeki yang kita ingat pertama siapa? Waktu luang kita lebih habis buat siapa?

Demikian catatan kajian yang saya tulis, mohon maaf apabila ada salah penulisan dan masih banyak kurangnya.



Selasa, 20 Oktober 2020

Pilihan lanjut studi S2 dan Beasiswa LPDP

Wuaaa maapkan aku ya udah bilang mau nulis tentang LPDP dari tanggal 08 Oktober 2018. Baru terealisasi 20 Oktober 2020, dua tahun YaAllah.. maapin. Akhir Oktober 2018 soalnya aku dilamar, habis itu mempersiapkan pernikahan, trus pas sudah nikah, ga ada megang2 blog lagi..
Ini baru buka lagi, momennya mumpung tepat lagi pembukaan pendaftaran LPDP dan hari ini adalah hari terakhir!!!!! Ayooo semangat 💪 kalau bisa uploadnya jangan mepet2 yaa hehe.. kan ga lucu ga jadi daftar hanya karena telat. Hehe

Oh yaa.. mudah2an tulisan ini bisa jadi gambaran buat yang udah daftar administrasi atau mungkin akan daftar di periode selanjutnya. Aamiin.. 
Btw aku mau jelasin dulu yaa. Aku hanya menceritakan pengalaman, bukan berarti aku lebih hebat dari kalian yang membaca. Aku yakin kalian2 disana pasti lebih hebat 😊🤗

Ku cerita runtut ya dari awal kenapa aku lanjut S2 sampai akhirnya aku keterima beasiswa LPDP.

Awalnya aku bingung mau lanjut S2 atau kerja dulu. Jujur aku lebih milih kerja dulu, capek euyy belajar terus, apalagi skripsi ku yang sangat ribet itu yang kadang membuatku pengen nyerah aja rasanya :(( 
Udah yakin mau kerja kan habis lulus. Pas lulus malah bingung hahahaa... Di kompor2in katingku Mas Badrul lanjut S2, trus ortu juga nyaranin lanjut S2. Ketika ku bimbang hanya kepada Allah lah aku meminta petunjuk, karena emang selama ini aku merasa pilihan Allah adalah pilihan terbaik, hasil istikharah ku ga pernah mengecewakan alhamdulillah. Akhirnya ku sholat istikharah.. berhari2 aku ga dapat jawaban dan makin bingung, istikharah lagi.
Sambil nunggu keyakinan buat S2 atau kerja, aku nyambi buat CV, buat linkedin (tapi sekarang jarang kubuka, YaAllah Heralda), buka Jobstreet jugaa.. 
*Ini kenapa usahanya ke kerja semua ya? Wkkwk..
Kucari referensi universitas juga kok, tapi luar negeri (maapkan sombong) haha
Saat pulang kerumah, orang tuaku menceritakan alasan mereka kenapa lebih cenderung pgn anaknya S2 dulu. Sebenarnya kecenderungan hati ini bukan karena kata2 mereka, tapi justru karena sosok mereka yang sudah menempuh studi sampai S3 (Meskipun Ayahku S3 nya ga selesai karena sibuk mencari nafkah, hehe). Setiap hari aku lihat aktivitas mereka, cara bicara, dsb.. akhirnya kumantapkan hati ini untuk lanjut S2. 

Awalnya aku emg mau lanjut studi di luar negeri.
Januari-Maret 2018 aku les IELTS. Tapii jreng jreng.. alhasil sama ajaa, ku merasa belum mantap bahasa inggrisnya hahaa.. (aku nya aja sih kayaknya yang kurang tekun).
Pindah haluan akhirnya dalam negeri aja. Ada beberpa list yaitu ITB, IPB, UGM. 
Aku silahturahmi sama dosen2 kimiaku, akhirnya memutuskan untuk UGM. 

Lanjut mengenai beasiswa, awalnya kubingung mau beasiswa apa.. ada 3 beasiswa dalam negeri yang membuatku tertarik : LPDP, PMDSU, Unggulan. Aku langsung menghubungi kakak2 kelasku yang awardee LPDP, PMDSU, dan Unggulan. Satu kalimat yang membuat aku semakin semangat mendapatkan beasiswa, kalimat tsb dari Mba Linda Karlina "umur segini aku merasa malu aja sih kalau masih dibiayai ortu" wuaaa aku lgsg merasa tertampar.. huhu.. iya juga yaa.. (tapi kalau kalian dibiayai ortu ya ga apa gaes, berarti alhamdulilah ortu diberi rezeki lebih). Dari hasil silahturahmi tersebut akhirnya aku memperjuangkan beasiswa Unggulan dan LPDP, karena kalau PMDSU kayaknya berat bgt gtu S2 dan S3 dalam jangka waktu 4 tahun, apalagi aku tipikal stressan gtu. Hal pertama yang harus disiapkan untuk mendapatkan beasiswa adalah "Sertifikat Bahasa Inggris"

Bulan April aku tes TOEFL ITP dan skor nya 473 doang, pdhl standar beasiswa itu 500. Hufft disini ku sudah menyerah gaees, ku pasrah kayaknya emang aku kuliah dgn beasiswa orang tua. 
Tiba2 bulan Mei ada pengumuman LPDP dan batas akhirnya awal Juni. Aku lgsg tes TOEFL ITP ulang dan pastinya belajar lebih tekun. Btw ada aplikasi yang sangat membantu aku namanya "Genius TOEFL" . Banyak hal yang kupelajari dari aplikasi tersebut, alhamdulilah skor TOEFL yang ku dapat diatas 500 :"
Jadi kalau misal ada yang blg "aku bahasa inggrisnya ga jago2 bgt, bisa ga ya daftar beasiswa?" Jawabannya "BISA" itu alhamdulilah aku aja bisa, bahasa inggrisku biasa ajaa lhoo.. hehe.. jadi selalu semangat ya 🤗 Ingat "Laa Haula WaLaa Quwwata Illa Billah".
Dan tibalah saat pengumuman seleksi administrasi, Alhamdulillah aku lulus administrasi. Karena udh melewati tahapan tes beasiswa LPDP aku ga daftar lagi beasiswa unggulan.
Soalnya aku tipikal orang yang harus fokus, jadi cukup satu dulu. Hehe..

Selanjutnya ke tahap 2 yaitu SBK (Seleksi Berbasis Komputer)
Oh yaa.. tiap tahun syarat dan tahapan tes LPDP beda2.. ikuti saja infonya terus di IG LPDP yaak.. aku ini menceritakan pengalamanku pada tahun 2018.
Tes ini seperti tes CPNS sebenarnya, tapi yang kubaca adalah buku2 TPA, alhamdulillah karena udah terbiasa jadi membentuk pola pikir, ya meskipun tes SBK lebih sulit sih dari tes TPA menurutku. Selesai tes langsung keluar skor nya dan alhamdulilah skor ku lumayan tinggi (di ranking per sesi selesai ujian, kulupa ku ranking berapa tapi termasuk yang atas2). Kayaknya emang dibantu Allah S.W.T banget sih aku :""
Di tahapan ini juga ada sesi essay on the spot.  Pada sesi ini kita diminta nulis suatu topik yang tertera dalam komputer kita dalam waktu tertentu. Sesi ini sih katanya ga mempengaruhi lolos atau ga di tahapan ini tapi ada yang jadi bahan wawancara (kalau aku sih ga).
Meskipun pada tahapan ini aku tau skorku lumayan tinggi, aku ttp harap2 cemas ini. Karena itu kan tinggi di sesi waktu dan wilayah yang aku ikuti, pdhl yang tes se-Indonesia :"""
Dan alhamdulillah lolos tahap SBK.

Lanjuuuuuut wawancara dan LGD (Leaderless Group Discussion). Ini adalah tahap yang paling menegangkan menurutku. Leaderless group discussion ini artinya ga ada leader atau moderator, kita harus pinter berpendapat yang memancing orang lain bicara tanpa ada kata2 yang seolah2 memimpin diskusi (pusying kan? Diriku jugaa wkwk). Kalau srg latihan lama2 keasah kok, aku merasa bgt sih dulu. 
Usahaku untuk tahap ini lebih ke sering ngumpul2 dengan para calon awardee untuk membahas isu2 yang lagi hangat di Indonesia. Waktu itu aku ikut wilayah Solo kemudian Jogja juga.. ikut sana sini lah, selain nambah teman, nambah wawasan juga.
Untuk wawancara aku mempersiapkan mental aja sih wkwk dan dokumen2 yang mendukung mana tau tiba2 ditanya buktinya. Selain itu, aku juga latihan dulu dengan temanku calon awardee juga namanya Arifah. Kita ketemu di UGM pas ngurus surat penundaan kuliah. 
(Ketemu gtu doaang, trus aku nginep di kosannya hampir seminggu, emang yaa Heralda). Terimakasih banyak yaa Arifah 🤗 selalu kuingat jasamu 🤗 
Okey lanjut ya.. pas wawancara ditanya apa jujur aku lupa udh 2 tahun yang lalu juga, tapi seingatku yang paling lama pas bahas essayku yang kukumpulkan pada tahap administrasi. 
Ada tiga orang yang mewawancarai aku, ada yang lembut banget, ada yg jutek, ada yang biasa aja. Itu yg jutek srg bgt bilang "yakin?" Hoho.. seingatkuu pas itu ditanya terkait penelitian.

Tahap wawancara ini sih yang paling penting berbicara dan bersikaplah layaknya dirimu sendiri, karena sebenarnya di youtube sana banyak kok tips2 wawancara, tapi menurutku jadilah dirimu sendiri, karena kepura2an itu akan terlihat juga di mata psikolog. Jujur aja dan jaga attitude :)) Alhamdulillah setelah beberapa hari di Jogja, dan pulang ke Solo menunggu hasil tes wawancara, saat pengumuman aku lolos tahap wawancara ini.

Alhamdulillah aku bener2 jadi awardee LPDP. Sebenarnya kayak ga pernah nyangka gtu, yang pastinya ini karena karunia Allah S.W.T, do'a orang tua, dan teman2 terdekat.
Aku keterima bukan berarti aku lebih hebat juga dari ga keterima.. Arifah salah satu teman seperjuanganku ga keterima, tapi dia sekarang kuliah di luar negeri. Luar biasa kan? 
Jadi bagi yang ga keterima jangan berkecil hati, kalian hebat kok.. mungkin jalan yg Allah kasih bukan melalui LPDP tapi lbh besar dari itu.
Yang keterima LPDP juga ga selayaknya sombong, karena msh banyak orang yang lebih hebat diluar sana, kebetulan aja jalan rezeki yang diberikan Allah S.W.T kepada kita melalui beasiswa LPDP ini. 

Mengenai tips biar lulus beasiswa LPDP, coba aja baca ceritaku ini mana tau terselip tips hehehe.. yang pasti perbanyak lah berdo'a dan minta restu orang tua, ini adalah kunci utama. Kemudian terkait usaha nya, bisa ikut grup2 persiapan beasiswa LPDP, menghubungi awardee2, liat tips di youtube, IG, blog (banyak bgt kok ini dan dgn versi berbeda2 pastinya). Dari tips2 tersebut bisa kalian terapkan yang bisa kalian terapkan.
Semakin banyak referensi semakin bagus pastinya. Semangat selalu 🤗 

Oh ya aku dulu keterima beasiswa LPDP jalur Reguler, ada jalur afirmasi juga. Jelasnya liat akun IG atau web LPDP, cari bookletnya, disitu lengkap semua mengenai syarat, dsb.. karena tiap tahun itu biasanya beda2.

Mohon maaf yaa apabila dalam tulisan ini ada yang salah. Terimakasih sudah membaca..

Wallahu A'lam

Senin, 08 Oktober 2018

Ketika kita yakin dengan Sang Pemberi Rezeki :)

Berbicara tentang rezeki terkadang orang2 melakukan berbagai cara untuk mendapatkan rezeki bahkan sampai jalan yg haram seperti lewat dukun, jin dsb. Na'udzubillah min zaalik. 
Pdhl sebenarnya kuncinya hanya "Beriman kepada Allah, meminta kepada Allah dan yakin Allah akan memberi rezeki" maka rezeki itu pun akan dtg.

Singkat cerita.. Suatu hari aku dan temanku melakukan perjalanan di Jogja naik taksi online. Drivernya ramah dan senang berbagi cerita dengan kami.
Ada suatu kalimat yang msh terngiang sampai sekarang "kalau kita yakin dengan Allah akan memberi rezeki, maka rezeki itu akan datang, kalau kita ragu2 ya rezeki itu juga ragu2 untuk datang"
Driver tersebut pengusaha. Dan kalau beliau jadi driver taksi online dalam sehari bisa dapat income yang banyak, jika dibandingkan dengan supirnya dirumah yang jadi driver online. Sampai supirnya bertanya2 mengapa dia penghasilannya sedikit sedangkan bos nya penghasilannya banyak jika jadi driver taksi online. Kemudian bosnya bilang "kamu yakin ga ketika kamu pergi, Allah akan memberi kamu rezeki" kemudian dijawab "hmm.. Msh kurang yakin" "nah itu makanyaa, kamu harus yakin dan yakin dengan sepenuh hati"

Ya, hal tersebut pun serupa dengan perkataan ibuku kepada ku kalau mengingatkan aku tentang rezeki. Dimana perkataan tersebut dikutip dari salah satu ayat al-qur'an dalam surat At-Talaq ayat 2-3 yang berbunyi "Barang siapa bertakwal kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu"

Yaa aku sendiri merasakan sendiri stlh mempraktikkannya. Setelah meminta kepada Allah, yakin bahwa Allah akan memberi rezeki tsb. kalaupun tak dikasih pasti akan dikasih dengan jalan lain..

Salah satu contohnya.. Dulu aku sangat berharap aku lulus sebelum memasuki semester 9 agar aku tak membayar UKT. Ya aku lulus 4 tahun tapi lbh 28 hari, nah karena lbh 28 hari itu orang tuaku harus membayar UKT ku yang senilai 7,5jt. Sungguh besar bukan untuk masa kuliah yang hanya 28 hari? Pdhl pada masa itu hanya revisi dan menunggu sidang.
Sempet kyk merasa "YaAllah.. Kok ga dikabulkan yaa" :( tapi kembali lagi aku yakin Allah akan mengganti hal tersebut dengan hal yg lain.
Dan benar!!!
Allahu akbar, alhamdulillah aku mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan S2  yang jumlahnya InsyaAllah jauuh lebih besar dari 7,5jt jika ditotal. (Next time InsyaAllah aku akan cerita tentang perjuangan mendapatkan beasiswa ini)
MasyaAllah emang kuasa Allah luar biasa. Buah keyakinan kita terhadap Allah emg luar biasa.

Selain yakin terhadap Allah akan memberi rezeki, kita juga harus ikhtiyar, berdo'a dan banyak sedekah.
Uang2 yang kita keluarkan untuk sedekah itu pasti akan diganti berlipat2 ganda oleh Allah S.W.T selain itu juga sebagai rasa syukur kita terhadap Allah yang telah memberikan rezeki kepada kita.
Karena kalau kita bersyukur kepada Allah maka Allah akan menambah kenikmatan terhadap kita :" sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur'an 
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Wallahu A'lam :))

Sabtu, 29 September 2018

Setiap perjuangan pasti ada ujungnya ^^ (2)

Tanpa kuasa-Nya aku tak akan mencapai titik yang saat ini kududuki.
Sebelumnya aku bercerita tentang perjuanganku untuk bisa menyelesaikan studi S1. (Yang belum baca, baca dlu) :D
Aku yakin aku tak kan bisa menggapai semua itu kalau bukan karena do'a ku dan 
orang tua ku serta kuasa Allah yang mengabulkan do'a-do'a tersebut.

Alhamdulillah punya orang tua dosen, sehingga mengerti bagaimana perjuangan menyelesaikan skripsi.
Hampir tiap hari di telfon, di motivasi. Kadang ketika sudah kepikiran jenuh dan rasanya pgn menyerah selalu ingat wajah mereka berdua dan nasihatnya :""
Tiap orang tua mempunyai cara berbeda2 emang mendidik anaknya. Tapi yakinlah bahwa pasti setiap orang tua pengen yang terbaik untuk anaknya :"
Mereka rela mengorbankan apa pun untuk anak2nyaa ..
Lantas apa balasan kita untuk mereka?
Aku yakin mereka ga membutuhkan balasan apa2 dari kita. Tapi setidaknya sebagai rasa terimakasih kita, buatlah mereka bangga atau minimal "tidak kecewa" :""
Sebagai anak, aku merasakan untuk membuat mereka tidak kecewa emang tidak mudah, perlu perjuangan yang ekstra :" tapi ga apa, terus saja berjuang dan lihatlah ketika kita mendapati mereka senyum bahagia karena kita, ada perasaan yang sangat bahagia di hati kita :')

Apa-apa yang aku dapatkan juga tak lepas dari kuasa Allah S.W.T Tuhan Semesta Alam.
Allah yang mengabulkan do'a ku orang tuaku, dan sahabat2ku sehingga aku bisa lulus S1.
Rasanya seperti mimpi saat aku memakai baju putih hitam berselempang Heralda Fawrin, S.Si.
Allah memang tidak mengabulkan do'a ku untuk lulus 3,5 tahun. Tapi Allah memberi hal yang lebih baik dari itu :" dengan waktu 4 tahun dan pengalaman yang luar biasa. Karena 1/2 tahun terakhir banyak banget pelajaran yang aku dapatkan terutama mengenai skripsi ku :"" yang belum tentu ketika aku lulus 3,5 tahun aku mendapatkannya.
Alhamdulillah, Subhallah, Allahuakbar :"

Pesanku buat yang masih berjuang teruslah berjuang dan berdo'a :". Kadang emang merasa "kok Allah belum mengabulkan do'a ku yaa".. Tapi yakinlah Allah akan mengabulkan do'a kalian dengan hal yang jauuuuuuh lebih baik dari yang kalian inginkan. Ya seperti yang aku rasain dlu :"" Yakinlah sesuatu yg kitaa perjuangkan itu pasti ada ujungnya :))

Wallahu A'lam

Rabu, 05 September 2018

Setiap perjuangan pasti ada ujungnya ^^

Setiap perjuangan pasti ada ujungnya namun jangan sampai setelah mendapatkan apa yang diingankan membuat kita berhenti berjuang. Dalam hidup akan ada selalu perjuangan, selesai satu akan ada perjuangan berikutnya.
Kini alhamdulillah aku sudah menyelesaikan studi aku di S1 Kimia, selama 4 tahun 28 hari aku belajar disini. Banyak perjuangan yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah perjuangan menyelesaikan skripsi.
Aku yakin setiap org ada suka dukanya sendiri kok, mau cepat ataupun lambat dalam menyelesaikannya.
Kini aku mau menceritakannya duka nya terlebih dahulu, mengapa? Karena kata pepatah “Bersusah2 dahulu, bersenang2 kemudian” hehee.. jadi dalam menyelesaikan tugas akhir ini, bisa dibilang berkali2 aku mengulang riset aku. Dengan hasil yang aneh, karena kebetulan senyawa aktif yang kugunakan tidak stabil dan mempengaruhi nilai. Menginap di lab kimia fisik? Wuiih sering bangeet nget.. merasakan dinginnya lab melihat gmna kampus di malam hari, di bela2in bgt dah demi riset ini. Waktu liburan tahun baru, org2 pada liburan, aku di lab. Datang ke lab pagi2 bgt, sampai dihafal sampai petugas dan dosen2 yg suka dtg pagi dengan pertanyaan “Pagi bgt Da datangnya?” “pagi bgt mba datangnya?” Itu pertanyaan yg srg kudengar. Udh berangkat pagi pulang sore bgt lagi. Prnh pulang jam 12 malam jugaa, karena emg ga niat nginap, perkiraan jam 9 udh kelar semuaa ternyata YaAllah blm kelar jugaa jam 9. Nangis di sela2 perjuangan? Sering bgt wkwkwwk.. kadang timbul pertanyaan “ini aku lulus ga sihh akhirnyaaa???” “Ini kapan selesainya??” “Ini kenapa gini2 mulu dah hasilnya???” Belum sampai disitu. Setelah selesai nih penelitiaan. Disusun daah hasilnyaa taraaaa ttep aja datanya ada yg melenceng. Dicari alasannya ga nemu nemu. Beeh nangis lagi. Trus kata mama “ga usah khawatir, kan ada dosbing, coba di konsultasikan” alhamdulilllah punya Ibu Dosen jadi bisa merasakan anaknya yg lagi berjuang menyelesaikan tugas akhir. Ke dosbing udh was2 bgt akhirnya ada masukan2. Berminggu2 kalau bimbingan cuma membahas data yang aneh itu -.-
Okeee masuk ke suka nyaa. Alhamdulillah aku punya dosbing yang luar biasa perhatiannya. Beliau sama sekali ga mengizinkan kita untuk mengeluarkan uang sepersen pun untuk penelitian dan sabaaaar bgt menghadapi kita2 ini. Itu kalau riset pakai uang sendiri biasa habis belasan jutaa aku. Bimbingan bisa kapan aja. Mudah dijumpai karena ketua jurusan, kalau mau pergi atau ada jadwal kuliah selalu bilang ke kita, fast respon bgt, di chat selalu diblas. Dan plg suka kalau hbis chat atau bimbingan beliau sering bilang di akhir “Sukses yaa” aaa kayak merasa selalu di do'akan (maaf ini agak lebay emg). Beliau pinter bgt dan teliti, revisiannya emg banyak bgt. Wkwkwkkk tapi membuat aku pas kelayakan sama stlh sidang skripsi jadinya revisiannya sedikit. Ngedraft itu lama juga prosesnya bolak balik ke ruangan beliau srg bgt. Hehee. Tapi beliau selalu open dan memberikan perhatian dan ilmunya beliau. Dari aku yang sangat buta akan liposom2 itu jadi mengerti. Yaa tapi blm jadi ahlinya bgt lah masih perlu belajar lgi. Beliau juga memberikan aku kesempatan untuk ikut Joint Conference Chemistry (JCC) banyak pengalaman dan ilmu baru juga yg didapatkan disini, pengalaman persentasi pakai bahasa inggris, dsb.. waaah pokoknyaa love Bu Dwi bgt dah. Hehe.. Penelitiaku juga kelarnya pas ramadhan ini berkah ramadhan bgt deh pokoknyaa. Dan alhamdulillah aku punyaa teman2 yang luar biasa yang selalu menemani aku tidur di lab ada Marliana, Krisna, Fina, dan Ami. Para pejuang nginep di lab, ya kadang juga ada Ichsan cwo yg nemanin kita ngelab di malam hari itu.. di analitik ada Abduh, Agung, dkk. Kemudian ada tmn seperjuangan juga Vina Angerina yang mengajari aku banyak hal juga, yg menemani aku saat JCC. Dan teman seperjuangaan Mila, Anis, Atik.. mereka anak bimbingan dosbing 2 aku, dan dosbing 1 aku dosbing 2 mereka,, bimbingan srg bareng, mengajarkan aku banyak hal bgt. Apalagi Mila, makasih banyak Mil, ini tentor akuu bgt, tentor angkatan dari zaman maba sampai skrg, luar biasa kepintaraannyaa, dan yang plg aku suka dari Mila, dia suka berbagi ilmu nya. Alhamdulillah kita lulus di hari yang sama ya Mil dibalik perjuangan yg luar biasa :“ kemudian aku punya angkatan Acetaldehid namanya, suport nya mereka juga luar biasa. Aa terharu pokoknyaa kita satu persatu lulus. Daan tanpa mereka2 semua yg kusebut diatas aku tak tau lagi bagaimana nasib aku, mereka2 lah yg membantu aku sampai titik ini. Dan yang plg utama yaa karena Allah dan orang tua yang bakal aku ceritakan di sesi setelah ini, tunggu aja yaa ^^
Sekian cerita dari saya, maaf kalau membosankan dan pjg bgt. Semoga ada hikmah yang diambil. Intinya jangan pernah menyerah! Pasti di tengah2 perjuangan ada rasa badmood, pgnnya menyerah. Itu pasti, tapi kita harus lawan itu!! Ibarat naik gunung kita harus sampai ke puncaknya. Bayangkan saja puncak kemenangan kita itu agar kita kembali semangat lagi, dan ingatlah setiap perjuangan pasti ada ujungnya ^^

Rabu, 08 Februari 2017

Apakah Kamu masih Ragu?

Bagi yang Islam dari lahir, Mungkin kita pernah bertanya pada benak diri kita? Ini kita Islam karena apa ya? Ya karena orang tua kita Islam. Mungkin itu jawaban simple yang terlintas dalam fikiran kita. Tapi pernah kah kita mencoba mempelajari tentang agama kita ini? Mungkin emang tidak semua memilih untuk mempelajari agama Islam. Banyak yang hanya Islam KTP, di Indonesia apalagi. Tapi jika engkau mempelajari agama Islam ini, sungguh Islam ini sangat indah, islam mengatur segala aspek secara menyeluruh, bahkan dari hal terkecil sekali pun seperti do'a mau masuk kamar mandi, dsb. Apapun yg dilarang dalam Islam pun ada hikmah dibalik itu .

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah 2: 208)

Sudah memasuki dunia modern ini pasti banyak godaannya dong, yang gaul berpakaian seksi dibilang keren, yang alim pakaian menutup aurat dibilang cupu . Astaghfirullah . Na'udzubillah min dzaalik.
Kita juga mungkin pernah bertemu dengan orang atheis dan pasti pertanyaan pertama "Buktikan kalau Tuhan itu ada" Hmmm... ketika kita jawab alam ada karena Tuhan, mereka menjawab alam ada karena teori big bang. Mungkin mereka selalu menimpali dengan ilmu saintis mereka. Tapi sadarkah? Siapa yang menciptakan manusia?? Yang menciptakan diri kita ini? Kekuatan manusia tak akan mungkin sanggup. Secara logika sperma dan ovum ketemu kemudian membentuk zygot dan berkembang akhirnya menjadi seorang manusia?? Tangan manusia tak akan mampu melakukannya. Mungkin sekarang ada zamannya kloning, dsb tapi liatlah ketika manusia menciptakan manusia dengan ilmu saintisnya mereka, pasti ada kekurangannya. Ya karena ada kekuatan yang lebih dari kekuatan manusia, yaitu kekuatan Tuhan.

Penciptaan manusia sendiri telah jelas di dalam Al Qur'an dalam Surat Al-Mu'minuun surat ke 23 dalam Al-Qur'an :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun : 12-14).

Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

Perkembangan janin manusia tahap demi tahap

“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim)

Subhanallah .. Allah telah menciptakan kita dengan sebaik mungkin sesempurna mungkin, lantas masih layak kah kita sombong??

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman :
“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Az-Zariyat: 56)

Allah menciptkan kita untuk menyembah-Nya, mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangannya .

Kita sudah diberikan Allah nikmat yg luar biasa, tubuh yang sempurna, akal yang sehat, dan kenikmatan lainnya yang tak terhitung dengan jari mungkin. Lantas balasan kita terhadap Allah apa??

Hubungan kita sesama manusia yang baik itu belum cukup, tapi hubungan dengan Tuhan kita pun perlu diperbaiki.

Sekedar bercerita sedikit, aku dlu juga smpt bertanya kepada diriku sendiri "Kenapa aku Islam?"
Berbeda mungkin dengan kisah2 orang yang mu'allaf mereka Islam karena mereka menemukan beberapa hidayah, mereka masuk ke sebuah rumah dengan melewati pintu, yang mana mereka sudah melihat bagaimana keadaan luar. Sedangkan kita yang islam dari lahir? Kita sudah berada di rumah "Islam" ini dari lahir yang mungkin ada rasa penasaran di luar itu ada apa?? Tapi lihatlah dlu di rumah "Islam" ini sudah sempurna tinggal kamu meyakinkan dirimu lagi saja kalau kamu benar islam.
Dan aku pun ketika sadar itu aku mengucapkan kalimat syahadatain kembali, dengan sepenuh hati, dengan keyakinan yang penuh bahwa aku Islam. Pdahal kalimat syahadatain selalu kita ucapkan dalam sholat bukan?? Tapi kalimat itu merupakan pintu menuju agama Islam. Rukun Islam yang pertama pintu untuk memasuki rumah "Islam" .  Dilanjutkan dengan Sholat, Zakat, Puasa, dan Haji.

Kalau bahas satu2 mungkin panjang. Hehehe, aku nyinggung Sholat dlu aja ya.
Sholat rukun Islam yang kedua, dan sholat merupakan tiang agama.
Rumah tanpa tiang apa jadinyaa?? Ga akan jadi rumah kan??
Ya ini juga cara kita untuk menyembah Allah S.W.T sesuai dengan perintah Allah. Dalam surat Az-Zariyat : 56 tadi Tujuan Allah menciptakan kita untuk menyembah-Nya. Trus kalau kita ga sholat?? Ngapain kita ada di dunia ini? Hehehe..

Sekian saja, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Maaf kalau masih banyak kurang nya. Ilmu aku masih kurang, masih harus banyak belajar lagi emang , hehehe.. maaf apabila ada salah kata juga .

Wallahu A'lam .

Minggu, 13 November 2016

Bekas Luka

Hampir setiap dari kita pasti pernah terjatuh dan mempunyai bekas luka .
Ada yang bekas luka nya sudah menghilang, bahkan ada juga yang masih ada sampai sekarang .

Namun, jika bekas luka itu ada di hati? Apakah ia akan cepat menghilang?
Tergantung orangnya . 
Kurasa tidak semua dari kita yang dengan mudah menghilangkan bekas luka, mungkin kita sudah memaafkan orang yang sudah menoreh luka di hati kita, namun kita masih sulit menghilangkan bekas luka tersebut.

Tapi ada juga sebenarnya, yang dia sendiri menoreh luka di hatinya namun seolah-olah orang lain yang menoreh luka di hatinya. Ya, karena ia terlalu banyak prasangka terhadap orang lain sehingga ia pun merasa sakit hati, padahal orang lain tersebut tidak melakukan apa-apa . 
Hanya karena orang itu di lingkungannya orang yang menurutku kita salah, malah di bawa-bawa ke orang yg terdekat kita yang tidak mempunyai kesalahan yang sama.
Tidak semua nya bisa di generalisasi kan :))

Lantas bagaimana?.
Mencoba dari sekarang untuk berhati-hati berbicara dan bersikap agar tak menoreh luka di hati orang lain :) 
Dan kurangi prasangka :)

Semoga lisan, sikap, dan hati kita di jaga oleh Allah S.W.T
Aamiin

Wallahu A'lam