Sabtu, 30 Januari 2016

Karena dia itu butuh dikejar dan diusahakan

Dia?? Siapa sih dia?? Dia yang aku maksud adalah Cita-Cita atau sesuatu yang ingin kita gapai.
Nah temen-temen pasti semuanya sudah memiliki cita-cita kan ? Atau sesuatu yang diinginkan? Pastinya ada dong .. Tuliskan deh mimpi-mimpi nya itu ya setidaknya tiap hari kita bisa liat tu mimpi sambil berusaha dan berdo'a, karena dia perlu dikejar dan diusahakan . Hehe .. Kalau tulis-tulis doang mah buat apaaa ? --' paling hanya pajangan doang tuh di kamar. Hihi.
Iya sesuai dengan Firman Allah dalam surat An-Najm : 39

( وَاَنْ لَيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعَى (النجم: ٣٩ 
“Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”


Nah, makanya kita harus berusaha untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan dan pastinya diiringi dengan do'a. Yaps karena berusaha dan berdo'a itu merupakan kesatuan .
Ada sahabat Rasulullah berkunjung kerumah Rasulullah kemudia sahabat berkata "Ya Rasulullah unta ini aku lepas dan aku bertawakkal kepada Allah" dan Rasulullah menjawab "Ikat unta dan bertawakkallah"
Dari perkataan Rasulullah tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha dan do'a merupakan kesatuan.
Ya misalnya aja deh kita pengen rezeki kalau berdo'a doang tanpa usaha, itu uang datang dari mana?? Dari langit? Hehehe..
Begitu juga kalau misal hanya berusaha aja tanpa berdo'a. Karena semua rezeki itu milik Allah, maka mintalah kepada Allah . Ibarat kata kita ingin minjam pulpen ke teman kita, rumah nya jauh, kita sudah berusaha kesana tapi kita tidak meminta pulpen nya ke teman kita tersebut, apakah pulpen nya akan sampai ke kita? Tidak kan?? Ya kalaupun pulpen nya sampai ke kita, apakah temen kita itu sudah benar-benar rela tuh pulpen sampai ke kita? kan tidak melewati dia. Hehe

Sedikit cerita kejadian dulu waktu aku ke pare ya sekitar setahun yang lalu . Waktu itu aku ingin pergi ke Gumul, Kediri . Dari Pare kita naik sepeda, itu perjuangannya luar biasa karena menuju gumul itu jaraknya kurang lebih 20 km . Subhanallah,, pegel kaki emang mengayuh sepeda sejauh itu, ya kalau sampai ke pare nya lagi berarti kita mengayuh sepeda sekitar 40 km . Tapi ada hal yang menarik aku dapat dari kejadian ini .. Ya untuk mencapai tujuan itu butuh usaha, berbagai cara orang untuk menggapai nya, tiap orang punya cara masing-masing, dan waktu untuk menggapai apa yang diinginkan pun tiap orang berbeda-beda. Ya seperti ke gumul itu aku naik sepeda setengah hari, yang naik motor mungkin hanya 1 jam. Hehehe ..
Tapi karena perjuangan kita yg luar biasa, pas tiba di gumul senangnya luar biasa. Begitu juga lah saat kita berusaha menggapai mimpi kita, butuh usaha, jangan sampai menyerah di tengah jalan, kalau lelah, beristirahatlah sebentar, kemudian berjuang lagi . Kalau ada masalah di tengah jalan ya diselesaikan, kalau emang kita bener-bener ingin mencapai tujuan kita tersebut . 

Dan segalanya emang butuh tujuan. Yang belum punya tujuan, segera ditentukan deh! Hehe
Ya ngapain kita keliling-keliling di jalan tapi ga ada tujuan, yang ada kita yang capek sendiri. Hehehe.. Maka tentukanlah tujuan mu dan berusahalah serta berdo'a kepada Allah untuk menggapainya.

Allah Maha Benar dan Maha Mengetahui :))

Jumat, 29 Januari 2016

Agar Ibadah kita tidak sia-sia

Assalamu'alaikum. 
Ternyata sudah seminggu aku PKL. Alhamdulillah aku bisa PKL di suasana kantor yang kekeluargaannya sangat kental dan islami .
Dan hari Jum'at ternyata ada agenda keputrian untuk yang muslimah selama yang muslim sholat Jum'at.
Nah aku mau share nih yang aku dapat dari kajian keputrian di tempat PKL aku .
Yaps judul nya agar ibadah berbuah berbuah taqwa . Agak panjang ini sepertinya, tapi yang sabar ya baca nya, dibaca sampai akhir :)) agar ibadah kita tidak sia-sia . Hihi. Ga mau kan nanam bibit pohon tapi ga tumbuh2? Pastinya mau tumbuh bahkan berbuah kan??  Ini ada tips agar ibadah kita berbuah taqwa nih . 

Tujuan diciptkan manusia kan untuk beribadah kepada Allah S.W.T seperti dalam firman Allah S.W.T :


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” 
(QS. Adz Dzariyat: 56)

Tips-tips nya agar ibadah kita berbuah taqwa adalah :

1. Berdasarkan keimanan dan keikhlasan

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal" 
(Q.S Al-Anfal-2)

    Nah kita tau iman itu terkadang bertambah kadang menurun, jadi jika iman kita menurun perbanyaklah baca Al-Qur'an :))


2. Dilandasi penyerahan diri dan ketaatan kepada Allah 

Ibadah yang dilandasi penyerahan diri dan ketaatan kepada Allah akan menghasilkan banyak hal yang positif lho .. Coba deh baca surat Al-Baqarah ayat 112.

3. Harus dengan ihsan

"Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah"
 (H.R Bukhari)
Jadi kalau ibadah, lakukan lah seoalah-olah di awasi oleh Allah. Kalau ibadah di dekat orang lain maupun sendiri ya sama, kalau di depan orang banyak sholat nya lama bgt, dan kalau sendiri secepat kilat, hmmm itu mesti diperbaiki tuh . Hehe

4. Melakukan ibadah dengan ikhbat

Ikhbat (tunduk) itu artinya ibadah yang sebenarnya manakala dilakukan karena kesadaran dan dorongan hati, bukan formalitas dan rutinitas belaka. Bedaa lhoo itu . Tunduk dan patuh itu tumbuh apabila didasari pemahaman dan keimanan yang kuat seperti dalam Firman Allah Q.S Al-Hajj : 54 oleh karena itu perbanyaklah ilmu agama kita ya agar kita bisa semakin tunduk .

5. Bertawakkal 

Menyerahhkan diri kepada Allah S.W.T

6. Melakukan ibadah dengan rasa Cinta

Beribadah lah kepada Allah penuh dengan rasa cinta kepada Allah . Hmmm.. Berinteraksi dengan orang yang kita cintai pasti berbeda kan? Naah seperti itulah analogi nya ;) cintailah Allah di atas segalanya . Coba kita renungi hidup kita, kita lbh cinta terhadap apa-apa yang di dunia ini atau Allah?? 

7. Melakukan ibadah dengan penuh rasa pengharapan.

8. Memohon ampunan dari dosa dan kesalahan.
Pasti pada tau kan ya, hanya kepada Allah kita memohon . Kalau kita sudah taubat usahakan taubat nasuha ya, ya tidak akan mengulang kesalahan kita lagi. Jangan kayak taubat sambel, sudah berhenti, karena enak eeeh malah ngulangi lagi . Kenikmatan di dunia terkdang menjerumuskan kita, hati-hati lho ya ;)

9. Berdo'a hanya kepada Allah .
Husnudzon lah kepada Allah, yakinlah Allah akan mengabulkan do'a kita. Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya . 

10. Melakukan ibadah dengan penuh kekhusyu'an

Ketika ibadah dilakukan dengan apa yang disebut di atas maka InsyaAllah akan muncul ketaqwaan . Dan mulai lah dari sekarang . Jangan ntar-ntar mulu, ntar pahala nya juga ntar-ntar . Hehehe ..
Yuk kita sama-sama memulai nya. Sama-sama memperbaiki ibadah kita :))

Allah Maha Benar dan Allah Maha Mengetahui . 




Selasa, 26 Januari 2016

Mau Pilih yang Mana?

Life is choice, ya itu kata-kata yang sering kita dengar mungkin. Karena dalam hidup emang banyak saat-saat kita harus memilih.

Yang aku mau bahas kali ini tentang pilihan apakah kita mau jadi bangunan tinggi atau jembatan?
Hmmm emang apa bedanya ? Ya jelas berbeda sih sebenarnya .
Itu sebuah analogi tentang apakah kita mau mengembangkan diri kita terus setinggi mungkin tanpa memberi efek ke orang lain? Ataukah kita mengembangkan diri kita sebaik mungkin sambil memberi efek kepada orang lain ?

Yaps pastinya yang bermanfaat bagi orang lain dong. Ya kan?? 

Rasulullah S.A.W bersabda :
خير النّاس انفعهم للنّاس
Artinya : Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain. (HR. Bukhari Muslim)

Nah jadi untuk apa  kita bangun diri kita setinggi mungkin tapi tidak bermanfaat bagi orang lain??
Mending jadi jembatan yang bagus yang dapat bermanfaat bagi orang lain, dan perbanyak lah jembatannya, agar orang lain pun dapat merasakan kehadiran kita dan dapat mencapai tujuannya juga dengan jembatan yang kita buat tersebut.
Mungkin ini renungan buat kita bersama ya, selama kita hidup sudah ngelakuin hal apa saja? Apakah kita hanya membangun bangunan yang tinggi? Ataukah jembatan yang bagus dan banyak? Yaps jawablah sendiri-sendiri di benak hati kita :))
Semoga semakin hari kita semakin membaik dan dapat bermanfaat bagi orang lain . Aamiin Ya Allah.

Allah Lebih Mengetahui :)


Senin, 25 Januari 2016

First Time

Ini hari pertama aku PKL di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Jakarta . 
Aku dengan dua temanku jalan kaki dari kos ke BPIB, kebetulan emang dekat tempatnya. Kami bertiga sudah datang jam 07.10 padahal masuk nya jam 07.30. Dan kami baru diarahkan sekitar jam 08.15. Pegawai nya ramah-ramah, dan masih muda-muda . Bahkan ada yang seumuran dengan aku . Kemudian kita diarahkan untuk pengenalan alat . Subhanallah Instrumen nya banyaaaak sekali, bahkan yang belum pernah kita dengar sekali pun ada disana . Sangking banyak nya instrumentasi nya, untuk pengenalan alat aja kita menghabiskan waktu setengah hari . Lab nya emang gede banget . 

Kemudian waktu dzuhur tiba, kita pun sholat berjama'ah. Subhanallah disini kalo sudah adzan semuanya berhenti, dan langsung sholat berjama'ah, selesai sholat juga ada pembacaan hadits, musholla nya juga enak banget. Dan selesai sholat pun mbak-mbaknya pada baca Al-Qur'an bahkan ada yang hafalan :))
Kemudian setelah sholat ada makan bersama juga di dapur, enak disini orang-orangnya ramah-ramah.
Ya kebetulan kita lagi tidak makan jadi kita menunggu yang membimbing kita selesai istirahat . Agak gabut sekitar satu jam , hehehe .. Sampai kita tertidur. 

Setelah istirahat, mas yang membimbing kita pun datang dan kita diajak neliti sampel olive oil. Dan kebetulan reagen nya habis KOH metanolik . Akhirnya kita disuruh buat reagen nya dari KOH dan metanol, KOH nya padat, metanol nya cair.. Hahaha untung kita ga lupa-lupa banget ngitung ginian . Kita disuruh buat KOH metanolik 0,5 N 100 mL . Hehe ..
Setelah itu lanjut deh kita preparasi sampel, sampel nya ditambah KOH metanolik terus dipanaskan 10 menit kemudian ditambah BF3 dipanaskan 30 menit ditambah n-Heptana kemudian dipanaskan lagi terus ditambah NaCl jenuh . Terus ada dua lapisan, yang atas diambil dan ditaruh di botol vial .
Seru sih preparasi sampel nya kayak praktikum gitu, hehe . Preparasi sampel pun selesai sampai sekitar jam 16.45 kemudian kita ke ruang Instrumen GC dan GC-MS. Tapi kita makai alat GC ini besok, soalnya ada yang makai juga tadi, jadi kita ngeliatin mbaknya yang lagi makai GC . Hehehe sampai ga sadar bahwa jam udah menunjukkan lebih dari jam 17.00 yang menandakan waktunya pulang, kita pun disuruh mas nya untuk pulang istirahat. Kita bingung juga sih jam kantor sampai jam 17.00 tapi masih banyak aja yang berkeliaran di kantor. Hehehe.. Ya udh akhirnya kita pun pamit pulang ke mas mba nya dan ke bapak kepala teknis nya . 
Ya lumayan lah hari pertama ini sudah dapat beberapa ilmu baru dari BPIB ini :)) Terimakasih :))

Minggu, 24 Januari 2016

Yuk kurangi ngemilnya

Hmmm kurus? Biasa nya idaman para perempuan nih . Haha.
Ya karena perempuan paling sensi sepertinya jika dibilang gendut . Hihihi..
Ga mau gendut, tapi sering ngemil, hmmm gimana kurus nya? 

Nah, sedikit berbagi kemarin iseng aku nonton dr OZ Indonesia, disana dikasih tips nih bagaimana agar kita tidak sering ngemil, ya karena ngemil itu emang tumbuh dari hasrat tubuh kita dimana ada suatu zat di dalam tubuh kita yang belum terpenuhi dalam sehari itu.

1. Cokelat
    Jika kita menginginkan cokelat berarti tubuh kita kekurangan magnesium. Dan cokelat bisa diganti dengan anggur, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dsb.

2. Makanan manis
   Jika kita menginginkan makanan yang manis-manis berarti kita kekurangan karbon, chromium, sulfur. Dapat diganti dengan semangka, dsb

3. Mie
   Jika kita lagi pengen makan mie, berarti tubuh kita kekurangan nitrogen dapat diganti dengan ayam, ikan, daging, dsb .

4. Gorengan
     Hmmm ini nih makanan favorit seperti nya. Padahal sering-sering makan gorengan itu tidak bagus lho, apalagi kalau goreng nya pakai minyak yang berkali-kali dipakai . Nah jika kita pengen gorengan berarti tubuh kita kekurangan kalsium dapat diganti dengan susu, keju, yoghurt, dsb

5. Makanan asin/kripik
     Kripik-kripik ini juga favorit nya nih, apalagi kalau menemani saat beljar, hehehe .. Jika kita lagi pengen kripik berarti tubuh kita kekurangan silikon klorida dapat diganti dengan susu, ikan, kacang-kacangan, dsb .

Ya itu sedikit ilmu yang saya dapat dari dr OZ . Teman-teman bisa mempraktikkan nya untuk mencapai hidup sehat ;)

Sabtu, 23 Januari 2016

Semua akan Cie-Cie pada waktunya

Ya mungkin ini adalah kata-kata dari orang lain dan menurut ku bagus . Aku dapatkan ini dari salah satu grup WA aku . Oke simak baik-baik yaa :))

[Semua Akan Cie Cie Pada Waktunya]

Ust. Hasan Al Jaizy

Dari sekian majelis yang pernah saya belajar di dalamnya, saya melihat perempuan lebih rajin mencatat. Kebalikan dari laki-laki. Malas mencatat. Tapi tidak jarang saya dapatkan laki-laki malah lebih bagus jawabannya dibandingkan perempuan, padahal tidak mencatat. Apa yang bisa dipelajari dari sini? Yang bisa dipelajari adalah:

Bahwa laki-laki lebih menguasai hal-hal global daripada perempuan.
Bahwa perempuan lebih menguasai hal-hal rinci daripada laki-laki.

Makanya, pemetaan pikiran laki-laki biasanya lebih global, simple, meluas dan tepat dibandingkan perempuan yang kadang pemetaan pikirannya lebih fokus ke furu' mufashshalah (cabang-cabang rinci) yang bahkan kadang menurut laki-laki ga penting sama sekali. Contoh:

Laki-laki kalau mau safar, modal dengkul juga jadi. Simple. Tapi perempuan? Jangan harap cuma modal pakaian. Perempuan lebih berfikir ke furu', sampai minyak kayu putih, bahkan sampai memikirkan jarum. Kayak mau nyantet orang aja.

Laki-laki kalau mau ke kajian, atau ke mall, atau ke pasar, atau ke kantor, tidak begitu memikirkan kosmetik. Asal baju rapih dan matching, selesai. Jangan tanya perempuan tentang mereka saat mau pergi ke sana.

Laki-laki saat di kajian, mendengarkan ustadznya, sambil menata mind-mapping global. Rincinya tidak penting-penting amat. Ego dan rasa 'keperkasaan' mereka akan berkata, 'Ah, gue juga bisa mikirin rincinya sendiri tanpa di-talqin'. Beda sama perempuan, mendengarkan ustadznya, sambil banyak mencatat. Sehalaman, dua halaman, sampai banyak. Setelah itu ya sudah. Kalau diadu sama laki-laki, malah bisa kalah. Karena laki-laki lebih menguasai ushul, sedangkan perempuan lebih menguasai furu'. Dan mereka yang menguasai ushul, lebih layak jadi pemimpin daripada yang lebih dominan penguasaan furu'. Iya. Kalau diadu sama laki-laki, malah bisa kalah. Tapi kecenya, kalau laki-laki ternyata yang kalah, mereka akan beralasan, 'Ya wajar lah, wong akhwat pada nyatet, saya nggak.'

Ga wajar, mas. Antum cuma jiping (ngaji kuping), jihadnya di telinga doang. Beda sama akhwat-akhwat itu, mereka jihadnya di kuping, tangan dan hati. Jihad di kuping? Ya dengerin. Jihad di tangan? Ya mencatat. Jihad di hati? Ya menahan perasaan supaya ga suka sama ustadznya. (emoticon merem lalu ada setetes keringat di pojok kepala sebelah kiri)

Laki-laki itu exist di pertama. Dia bisa berfoya dengan kemegahan. Tapi semegah-megahnya bujang dan jomblo, kalau belum beristri, maka kemegahannya ghayru mu'tabar (ga teranggap). Malah dunia akan tertawa kalau seorang bujang sudah mapan tapi belum mau beristri. Mencari ilmu pun tidak. Ini abnormal. Perlu dipertanyakan dosis kelelakiannya. Coba tengok kisah Nabi Adam.

Nabi Adam alaihissalam, awalnya tinggalnya di surga. SURGA! SURGA! Apa sih yang ga enak di Surga? Enak semua, bro! Apa-apa azek. Tapi semegah-megahnya taraf hidup beliau di Surga, tetap saja beliau suatu kala merasa murung. Ada yang kurang. Ada fitrah yang belum dilengkapi. Ada relung jiwa yang belum diisi. Perempuan. Ah, itu dia. Hidup laki-laki sehebat apapun tetap saja dependant pada makhluk halus bernama 'perempuan'. Maka, Allah berikan pasangan buat Nabi Adam. Seneng....

Tapi memang sudah lazimnya. Ujian mesti ada. Susah seneng tetap saja ada ujiannya. Nabi Adam meminta perempuan, namun kemudian dengannyalah beliau terjatuh. Ke bumi. Ke dasar. Cobaannya ada.

Makanya, jangan mengira after-marriage itu ketemunya Surga doang. Salah besar. Ujiannya banyak. Kegalauannya malah lebih banyak, lebih rutin dan lebih tinggi intensitasnya dibandingkan kegalauan bujang. Tapi tentu saja penyembuhnya lebih available dibandingkan buat bujang. Semua itu kalau di-manage sesuai syariah, bakal berpahala besar.

Dan dari semua kegalauan, baik sektor ekonomi, sosial, dan psikologi, ternyata laki-laki sangat matching untuk menghadapinya bersama perempuan. Tidak bisa satu doang. Harus berdua. Kenapa? Karena laki-laki lebih menguasai ushul, sedangkan perempuan lebih menguasai furu'.

Dari sektor ekonomi, laki-laki lebih mampu mencari uang banyak dan memang keharusannya mencari nafkah. Pas awal bulan (bagi orang kantoran), seluruh atau sebagian uang di-manage istri. Ada nafkah khusus buat istri, ada juga dana umum. Istri, yang lebih suka masalah furu', bakal lebih mampu handle ini. Really. Kalau laki-laki yang handle beginian, istri bisa terzhalimi. Rumah tangga bisa rapuh. Sudahlah, biar ditangani istri. Nanti pas belanja bulanan, di market istri cari semua barang di semua rak, suami cuma cari satu: bangku. Hehe.

Dari sektor sosial, laki-laki tidak begitu suka kepoin orang secara detail. Beda bingits sama perempuan. Makanya, tensi ghibah perempuan lebih besar daripada laki-laki. Makanya juga, anak-anak ngaji yang lebih suka ngomongin fulan dan fulan, itu lebih layak digelari 'banci mengaji' dibandingkan anak ngaji. Mirip perempuan. Makanya gan, jangan mengetahui personal seseorang secara detail, karena pengetahuan tersebut bakal mendorong untuk berghibah. Kecuali personal Rasulullah. Itu lain lagi. Baiklah. Kemudian, istri lebih bisa dijadikan senjata untuk urusan-urusan sosial. Arisan, rukun tetangga, musyawarah di gerobak sayur sambil acak-acak barang dagangan, kajian-kajian kampung dan pesta pernikahan. Itu semua girly (baca: emak-emak) banget. Tentu saja aneh jika arisan hanya dikuasai laki-laki, lalu para bapak-bapak ngegosip di gerobak sayur. Ga pantes. Makanya, kalau mau siarkan nikah di kampungmu, tidak usah repot-repot buat kertas undangan. Irit aja. Itu buat orang jauh aja. Untuk sekelurahan, cukup bicara sama nenek-nenek atau emak-emak "Saya mau nikah sama "namalengkap(spasi)tanggal(spasi)dimana(spasi)kokbisaya?""

Dari sektor psikologi: laki-laki dengan keperkasaannya akan rapuh tanpa perempuan, dan bisa mudah rapuh karena perempuan. Perempuan dengan kelembutannya bisa menjadi pejuang gigih karena laki-laki. Berjuang sabar, tekun, baik-baik dan...

Semua akan cie cie pada waktunya...

Siapapun dari sesiapa punya harapan tentang siapa, namun siap-siaplah. Jangan sampai hanya berharap tanpa bekal dan perjuangan. Semakin besar perjuanganmu dan kesabaranmu, menunjukkan semakin kamu menghargai harapanmu sendiri dan menghargai dia yang kamu harapkan. Iya, menghargai dia, yang kamu harapkan. Barangsiapa yang menghargai, ia akan dihargai.

Tetaplah kamu laki-laki menjadi pemimpin
Tetaplah kamu perempuan menjadi sandaran pemimpin

Saat kamu datang ke kondangan "fulan vs fulanah", mereka akan bertanya 'kapan kamu nyusul'. Sakitnya tuh di sana sini.
Pas ngobrol asik-asik sama temen-temen, mulai ada yang membahas topik begitu, 'kamu kapan?' Sakitnya tuh di perasaan.
Lihat pasangan gandengan enak banget. Lalu, karena ga ada yang bertanya, malah diri sendiri yang bertanya, 'saya kapan?' Sakitnya udah ga pake perasaan.

Kalau mengingat pertanyaan 'kamu kapan?' 'kamu kapan?' 'kamu kapan?', rasanya sendi-sendi begitu sakit. Memang, sendi-sendi biasanya sakit karena sendirian.

Tapi percayalah, kamu ga usah banyak kirim biodata, cukup perbaiki diri, kirim proposal kepada Allah setiap selesai shalat dan setiap 1/3 malam terakhir, jaga diri, pantaskan diri dan tawakkal, maka:

"Semua Akan Cie Cie Pada Waktunya"

Kerasnya Kehidupan 💪

Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Jakarta tanpa orang tua, ya karena makan, dsb aku harus bisa atur sendiri .
Ketika pertama kali nya nyampai di stasiun pasar senen, aku mengetahui bahwa watak orang jawa sama orang jakarta jauh berbeda . Melihat saat teman aku kesusah payah bawa koper turun tangga dan akhirnya jatuh, padahal banyak disana orang-orang tapi tidak ada yang peduli . 

Lanjut saat aku tiba di kos, aku sudah booking kamar padahal dan tidak ada orang satupun yang menyambut, padahal sudah dibilang kita akan sampai dini hari. Akhirnya teman aku menelfon ibu kos, dan ibu kos nya masih di jalan' tiba-tiba perutku sangat sakit dan menuntutku untuk ke kamar mandi. Akhirnya kita telfon ibu kos lagi, dikasih tau toilet umum nya. Daaan ternyata toiletnya sangaaaaaat kotor, karena emg dsni setiap kamar ada kamar mandi nya . Kita telfon lagi ibu kos untuk minta kunci kamar kita, ada di kaleng dapur, tapi kita heran mengapa kamar 29, ternyata orang yg di kamar kita booking belum keluar . Akhirnya kita ke kamar 29 di lantai 3. Seperti tidak ada persiapan sama sekali, kamarnya seperti belum di sapu dan di pel . Sedih rasanya padahal ini kos mahal dan berada di perumahan --' Hari pertama di Jakarta aku merasa tidak betah rasanya pengen balik ke kos aku yang di semarang yang lebih nyaman, bahkan aku berfikir "kenapa aku ga PKL di semarang aja ya?" Astaghfirullah aku selalu begitu, terlalu sering menyesal . Oke aku mencoba perlahan-lahan memperbaikinya :)
Lanjuut. Ternyata aku dan temanku di kamar itu sampai 2 hari!! Rasanyaaaa kesel bangeet . Padahal kita udh booking kamar di bawah duluan, dan ibunya selalu menagih2 uang kos untuk lunas . Hmmm kehidupan di Jakarta mungkin ya, jadi menuntut untuk "butuh duit" banget . 
Ya iyalah, saat aku makan puuun,, mahal-mahal 10rb aja tidak ada, bahkan makan di pinggir jalan sekalipun --' 

Uuuh sungguh keras kehidupan ini. Aku bersyukur di Semarang setidaknya aku masih bisa makan di tempat yang layak dan murah! Aku mungkin terlalu menguras uang aku sampai makan yang banyak bangeeet di Semarang .
Di Jakarta aku tidak bisa makan banyak, ya gimana mahal . Hahaha ..
Tempat yang biasa-biasa yang pinggir jalan aja mahal apalagi tempat-tempat makan .
Disini mengajarkan aku untuk bersyukur banget ditakdirkan untuk kuliah di Semarang .

Dan tadi malam, ingin rasanya aku sesekali sholat di Masjid, ya Masjid sekitaran kos aja. Dan akhirnya kita yang tidak tau masjid, pas adzan isya cuma berusaha mencari sumber suara adzan. Hahaa.. Jadi kita masuk-masuk ke perumahan warga. Aku kosnya ada di kompleks perumahan yang rata-rata rumahnya emang ekonomi menengah ke atas . Dan saat aku keluar dari perumahan mencari sumber masjid, ternyaaataa di perumahan warga itu rumahnya sangat dempet jalanan kecil . Ga ada rumah yang ada halaman nya . Mungkin karena jakarta luasnya sedikit tapi penduduk nya banyak kalii yaa . 
Ya karena dempet-dempet gitu pas kita dapati sumber suara masjid eeeeh ternyata itu rumah, dan masjid ternyata ada dibaliknya dan akhirnya kita pun bertanya ke warga sekitar . Dan masuk kemasjid itu nyempil-nyempil banget, disitu aku malah lebih melihaaat rumah-rumah kecil dan itu di pinggir kali ! Mana kali itu bau juga .. Astaghfirullah. Mana itu rumahnya bener-bener kecil, ada yang langsung kamar doang, Astaghfirullah yang biasanya fenomena ini aku lihat di tv-tv aku liat ini secara nyata . kita harus banyak-banyak bersyukur setidaknya kehidupan kita lebih layak dari mereka. 
Jakarta emang mengajarkan kerasnya kehidupan, aku tidak nyangka di Jakarta Pusat ini,, dimana di sekitarnya ada Universitas yang bergengsi yg ternama juga yang isinya orang-orang kaya, yang mana banyak perusahaan disini, ternyataa dibalik itu banyak orang-orang yang terlantar, yang mungkin di benak mereka bisa hidup aja Alhamdulillah .
Kusimpan keluhan ku terhadap kosan aku, dsb. Ya karena masih banyak dibawah sana hidup dan tidur di rumah yang sangat kecil.
Kusimpan keluhan ku terkait aku tidak bisa makan enak, Ya karena mereka dibawah sana, mungkin makan dari sisa-sisa makan kita.
Teman-teman banyak-banyak lah bersyukur dan kurangi mengeluh . Karena kita belum pernah merasakan kerasnya kehidupan yang sebenarnya .

Mindset orang-orang yang bilang hidup di Jakarta akan makmur mah salah besar . Aku liat emang di Jakarta banyak orang rantauan terlihat saat aku makan, ada yang ngomong bahasa minang, ada ngomong bahasa Jawa, dsb. Banyak sekali orang rantauan disini. Jakarta sudah terlalu full. Sebaiknya kita datang memperbaiki tanah kelahiran kita aja, atau yang lainnya.. :))

Percaya Diri aja ;)

Yuppsss Pede aja kaleee ;)
Percaya Diri biasanya orang-orang menyingkatnya dengan kata "PeDe" hahaha ..
Hmmmm .. Bismillah
Sedikit berbagi tentang percaya diri, ternyata itu penting juga. Karena kalau kita tidak percaya diri ya itu akan menghalangi kita untuk berkembang .
Ya contoh kecil aja saat menulis blog ini . Aku terkadang merasa tidak pede mengingat aku tidak terlalu pintar merangkai kata-kata, trus kalau lihat blog-blog temen, senior, dsb keren-keren mereka puitis sekali, enak dibaca, dsb. Aku?? Rangkaian kata aja masih berantakan ., Puitis? Apa lagi --' Dan akhirnya ketidak pedean aku berujung pada postingan aku cuma sedikit. Padahal banyak yang mau ditulis . Dan akhirnya aku berfikir untuk percaya diri . Yaps kalau tidak , gimana kita akan berkembang?? Suatu keahlian itu butuh kebiasaan dan butuh proses. Penulis-penulis buku pasti berawal mula dari blog, dsb . Mungkin awalnya dari diary, kemudian blog, artikel-artikel majalah, dan akhirnya penulis buku . Butuh proses kan? Makanya .. Percaya diri aja, kalau tidak dari sekarang mau mulai kapan?

Contoh nya lagi ketika aku diminta jadi MC, ya MC acara kecil-kecilan sih, maluuu rasanya. Aku rasa demam panggung . Tapi setelah dipikir-dipikir kalau tidak aku ambil kesempatan itu aku akan demam panggung trus dooong,, MC yang handal itu pasti butuh proses dan kebiasaan juga, pertama kali nge MC pasti akan ada evaluasi-evaluasi kemudian pas MC berikutnya kita akan mencoba memperbaikinya, dan begitu seterusnya .
Sama halnya kayak mengendarai motor, menyeramkan sebenarnya awalnya,, tapi kalau kita takut terus kapan bisa naik motor nya?? Jadi nekat aja untuk berlatih membawa motor mungkin awalnya di gang-gang dekat rumah, trus bertahap di jalanan dekat rumah terus berujung di jalanan raya . Yaps Intinya "Suatu keahlian butuh kebiasaan dan proses"

Berani aja ! Percaya diri aja! Karena hal itu yang akan mengembangkan diri kamu. Mana tau ada potensi yang tersimpan di dlam diri kamu .
Kalau ada tawaran-tawaran cobalah ambil mungkin itu rezeki dari Allah, kalau belum bisa ya belajar, hehehe ,, jangan selalu menolak tawaran sama aja menolak rezeki dari Allah . Hehehehe.. Mana tau dibalik tawaran itu tersimpan rezeki yang sangat besar . Kan kita tidak tahu, Allah yang Maha Mengetahui ;)

Jumat, 22 Januari 2016

Akhirnya dipertemukan kembali :)

Sudah terhitung hampir 3 tahun aku meninggalkan Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam ini. Sudah banyak sejarah yang terukir disini . Dan setiap tahun aku usahakan untuk berkunjung ke pondok ini .
Dan kmrn tanggal 17 Januari 2016 aku diundang untuk expo pendidikan dan sharing-sharing ke adik-adik kelas 12 . Ternyata waktu berjalan begitu cepat ya :))

Setelah dari gelora aku pun diminta untuk ke ruang BK untuk mengisi absen, dan disana akhirnya aku bertemu kembali dengan Ustadzah Aswit. Sebenarnya setiap ke assalaam selalu bertemu, tapi untuk kesempatan kali ini Allah memberikan waktu lebih sehingga aku bisa sharing banyak dengan Ustadzah Aswit, Ustadzah tempat curhatnya para santri. Karena emang kalau sudah curhat sama Ustadzah Aswit nasihat-nasihat beliau begitu ngena di hati dan sangat menginspirasi :)) Terimakasih Ustadzah .
Panjang lebar aku ceritakan kehidupan kampus, yang aku rasa banyak tantangan-tangannya, cerita organisasi, bahkan sampai percintaan pun aku ceritakan .
Beliau dengan sabar mendengar cerita-ceritaku. Dan akhirnya beliau memberikan beberapa masukan-masukan .
Ya intinya pesan beliau adalah :
1. Cobalah untuk toleransi, islam itu emg berbeda-beda cara berfikir orang juga berbeda-beda. Jangan sampai kita membatasi diri kita, dan jangan sampai kita mengkafirkan umat islam sendiri. Pemikiran orang emang berbeda-beda, dan pasti akan nyaman di suatu komunitas, ya tidak apa asalkan itu tidak melenceng dari ajaran Islam, masih sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits . Tapi jangan sampai kenyamanan itu menutup diri kita untuk beljar lebih . Ibaratkan misal kita sudah nyaman di suatu rumah, bolehkan kita sesekali main ke tetangga?? Tapi ingat pastinya dengan izin dan dengan sopan . Masa sih kita berada di rumah kita terus? Jadi cobalah belajar banyak dan ingat tetap toleransi :))
Karena tidak semua org cerdas dalam hal ini ;)

2. Jalan dakwah itu emang tidak mudah, banyak tantangan-tantangan nya, namun itu yang akan menguatkan kita. Tetap semangat di Jalan dakwah, semua hal itu pasti ada resiko nya, beranilah mengambil resiko . Terserah orang mau bilang sok alim atau apalah , yang penting kita selalu berada di jalan Allah, karena apabila kita diam di tengah-tengah kemaksiatan itu tidak baik . Selalu lah Amar Ma'ruf Nahi Munkar .

3. Tidak semua alumni pondok itu baik, itu tergantung lingkungan nya mereka, tapi cobalah kita teman-temannya selalu mengingatkan nya . InsyaAllah ketika dia sudah taubat dia akan mengingat kita . Ingat teman yang baik adalah teman yang mengajak kebaikan bukannya malah membiarkan temannya terjerumus dalam kesesatan.

4. Umur sekitar 21 22 adalah emang umur dimana virus merah jambu lagi bergejolak. Cobalah untuk menahan nafsu kita. Orang yang pacaran sama orang yang tidak pacaran sama sakitnya kok . hehehe.. Makanya cobalah untuk menahan diri :)) biasanya umur 23 24 itu udh meredam lagi virus merah jambu nya .. Sudah bisa untuk berfikir lebih dewasa . Sabaar, karena terlalu cepat itu juga tidak baik jika belum siap . Tata hati dan diri dulu :) dari pada berujung ke perceraian ? Na'udzubillah min dzaalik. Allah sudah mengatur skenario kehidupan kita dengan sebaik mungkin :)
Perbanyak puasa! :))

Ya kurang lebih seperti ini lah inti nya pesan Ustadzah Aswit kepada ku, ya mungkin ini kata-kata yang aku rangkai tidak sebagus Ustadzah Aswit sih. Hehehe .. Tapi intinya itu aja.
Semoga ini juga bisa menginspirasi para pembaca :))

Tangisan sia-sia

Hari ini hari pertama aku menginjakkan kaki di Jakarta Pusat untuk melaksanakan PKL.
Kalau ke Jakarta sih aku sudah dua kali, pertama waktu SD dan yang kedua saat aku mencari kuliah dulu. Alhamdulillah aku tidak ditakdirkan kuliah di Jakarta. Hehehe.
Hari ini aku tidur hampir seharian, bangun hanya untuk sholat dan makan. Aku rasa tenaga aku terlalu terkuras saat pindahan kost kemarin . 
Alhamdulillah aku punya sahabat-sahabat yang luar biasa yang membantuku. Terimakasih :*
Aku terbangun jam 16.00 dan temen ku sudah tidak ada, dia lagi pergi sama temannya. Aku langsung sholat . Kemudian mungkin karena aku sendri dan dsni juga tidak ada tv dan sejenisnya.. Aku termenung, dan tiba-tiba menangis. Aku rasa tangisan ini sia-sia. Tangisan ini hanya karena kekecewaan ku terhadap manusia, sudah beberapa kali mungkin aku rasakan . Apa aku yang terlalu berharap?. Setelah aku fikir-fikir kebelakang ternyata aku tidak terlalu cerdas dalam hal ini. Aku tidak tau lagi . Mungkin ini sudah berada di puncak rasa kecewa dan akhirnya aku mengeluarkan air mata . Segera aku mengambil Al-Qur'an. Aku bersyukur aku masih punya Allah, karena aku yakin hanya dekat dengan-Nya lah aku merasa tenang . Lantunan Al-Qur'an dari mulut ku akhirnya terdengar walau sambil meneteskan air mata, tapi setidaknya hatiku merasa lebih tenang . Terimakasih YaAllah . Maafkan Hamba-Mu ini yang terkadang lalai. Semoga aku selalu istiqomah di Jalan-Mu. Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Mungkin sulit rasanya bagiku untuk memaafkan, tapi aku ingat Allah saja Maha Pemaaf, masa hamba-Nya tidak sih ? Hehehe :))
Dan akhirnya aku tersenyum .

Hai sahabat-sahabatku, berharap lah hanya kepada Allah, karena berharap kepada manusia hanya berujung kepada rasa KECEWA!!! Ingat itu. Hehehe ..
Dan cobalah untuk memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Selalu lah ingat akan kebaikan-kebaikan nya, karena hal itu akan menutupi keburukan-keburukannya. Manusia tidak ada yang sempurna. :))

Senin, 18 Januari 2016

Buku Harian Ayah

Buku Harian Ayah

Ayah dan ibu sudah menikah 30th & Michael tidak pernah melihat mrk bertengkar.
Bagi Michael, perkawinan ayah & ibu menjadi teladan baginya. Setelah menikah, dia & istrinya sering bertengkar karena hal-hal kecil.

Ketika pulang ke rumah ayahnya,
Michael menuturkan keluhannya pada ayahnya. Ayahnya mendengarkan kemudian masuk, keluar dengan mengusung buku-buku & ditumpuknya di depan Michael.
Sebagian buku sudah kuning, kelihatannya sudah disimpan lama.

Dengan penuh rasa ingin tahu Michael mengambil satu buku itu. Tulisannya benar tulisan ayahnya, agak miring & aneh, ada yg jelas, ada yg semrawut, bahkan ada yg tulisannya sampai menembusi beberapa halaman.
Michael membaca halaman2 buku itu.

Semuanya merupakan catatan hal2 sepele, “Suhu udara berubah jadi dingin, ia mulai merajut baju wol untukku.
Anak2 berisik, untung ada dia.
” Semua itu catatan kebaikan & cinta ibu kpada ayah, cinta ibu kpada anak2 & keluarga.


Matanya berlinang air mata.
Michael mengangkat kepala, dengan haru dia berkata pada ayahnya,

“Ayah, saya sangat kagum pada ayah & ibu.” Ayahnya berkata, “Tidak perlu kagum, kamu juga bisa.”

Ayah berkata lagi, “menjadi suami istri selama puluhan tahun, tidak mungkin menghindari pertengkaran. Ibumu kalau kesal, suka cari gara2, melampiaskan kemarahannya & ngomel. Dalam buku aku tuliskan yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini.

Seringkali hatiku penuh amarah waktu menulis, kertasnya sampai sobek, tembus oleh pen. Tapi aku terus menulis semua kebaikannya.

Aku renungkan, akhirnya emosi itu lenyap, yang tinggal semuanya kebaikan ibumu.”

Michael mendengarkan, lalu bertanya, “Ayah, apakah ibu pernah melihat catatan ini?” Ayah tertawa & berkata, “Ibumu juga memiliki buku.
Bukunya berisi kebaikan diriku. Sering kami saling bertukar buku & saling menertawakannya

Tiba2 Michael sadar akan rahasia pernikahan, “Mencintai itu sangat sederhana, ingat & catat kebaikan pasangan. Lupakan segala kesalahannya.”

Diambil dari LINE :D
Lumayan untuk bisa mengingatkan kita semua

Kamis, 14 Januari 2016

Di bawah terik matahari

Dibawah terik matahari ketika aku duduk sendirian
Memandangi alam sekitar
Memandangi orang-orang yang berlalu lalang dengan segala aktivitasnya
Aku duduk termenung, banyak hal yang ada dalam fikiranku .
Lalu segera aku menggelengkan kepala dan meminum air di depanku.
Cukup segar meminum air dingin ini di kala terik matahari ini.
Dan tiba-tiba pandangan ku berpaling ke satu orang, segera orang itu memalingkan mukanya. Seolah-olah takut aku mengetahuinya sedang memandang diriku.
Aku bingung, tapi ya sudahlaah .
Saat aku mau berdiri dari tempat dudukku, orang itu mengejar ku dan menahan tanganku seolah-olah aku tidak boleh pergi dari tempat itu.
Aku kembali duduk, dan menanyakan "Ada apa?"
Kemudian perempuan itu menjawab "Bolehkah aku bercerita ukh?"
"Bercerita ?" Dengan nada kaget, ya kaget karena aku tidak mengenali perempuan ini sebelumnya.
"Iya Ukh" Jawab ya sambil tersenyum 
"Walau sebelumnya kita belum pernah bertemu, tidak tahu kenapa aku ingin bercerita denganmu" lanjutnya .
Aku pun mendengar cerita nya, dan ternyata yaa cerita dia sebenarnya hampir sama dengan cerita hidupku,, tidak tau mengapa aku harus bisa bertemu perempuan yang belum pernah aku kenal ini dan harus mendengarkan ceritanya . 

Kurang lebih ceritanya seperti
"Dulu aku pernah dekat dengan seorang laki-laki waktu SMA, ya aku tidak pernah menganggap lebih laki-laki itu, aku hanya menganggapnya sebagai teman atau sahabat lah. Ya kalau boleh jujur emang aku ada rasa dengan laki-laki itu tapi aku mencoba untuk menutup rasaku. Aku memprilakukan dia seperti temanku yang lainnya. Hingga suatu ketika dia mengucap kan rasa ke aku, ya diluar dugaan aku sebenarnya . Aku pikir laki-laki penghafal qur'an seperti dia tidak akan mengucapkan rasa tersebut ke aku. Jujur aku bingung harus bagaimana ukh,, jujur dlu aku khilaf, aku masih berprilaku seperti biasa dan lama kelamaan dia semakin melunjak dan rasa aku ke dia pun semakin bertambah ke dia . Astaghfirullah .. Hingga sampai lulus SMA dan masuk kuliah pun komunikasi kami tidak pernah putus, hingga suatu ketika aku bertemu dengan ikhwan dia tidak pernah menasihati saya tentang hal cinta, namun tidak tahu kenapa prilaku nya dia yang sangat menjaga batasan-batasan antara pergaulan perempuan dan laki-laki, menjaga tutur bahasa nya, dsb membuat aku tersadar. Kadang aku berfikir YaAllah mengapa aku baru sadar, ataukah Allah menegurku dengan mempertemukan aku dengan ikhwan ini? Aku mulai sadar, sedikit demi sedikit aku menjauhi teman SMA ku itu, dia sering menghubungi ku dan aku tidak pernah balas, jujur aku malah sakit hati dengan dia karena rasa yang terungkap itu, seketika perasaan aku ke dia hilang seketika.. Tambah lagi sikap dia yang semakin ngelunjak, mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya dia ucapkan ke yang bukan mahram nya. Untungnya dia sudah jauh, jadi aku tidak terlalu repot untuk menjauhinya, bahkan dia pernah bilang ingin ketemu saat kita berada dia satu kota, aku berusaha menghindarinya. Mungkim aku terkesan jahat, tapi jujur ukh saya bingung, dia emang teman dekat saya tapi dibalik itu dia menyimpan rasa, dan rasa itu terungkap, dan aku mengetahuinya, jika aku menganggap hal itu biasa seperti yang aku lakukan waktu SMA ya itu dia semakin ngelunjak, bahkan dia mengganggap hubungan aku dengan dia lebih dari seorang teman, aku tahu hal ini dari teman seasramanya dia cerita sana sini seperti itu, aku semakin risih,, jika rasa itu tidak terucap mungkin aku tidak akan menjauhinya seperti ini. Dia emang teman aku, tapi ya bagaimana lagi . Dari pada aku dianggap memberi harapan palsu ?. Biarlah dia dengan dunianya, aku hanya berharap dia semakin sadar atas perilaku cuek aku ke dia. Dia paham agama dan penghafal qur'an aku rasa dia akan semakin memahaminya .
Iseng saya liat fotonya di facebook dia foto ramai-ramai sih tapi ada perempuan yang memegang bahu nya. Saya hanya bisa ber istighfar. Memang ternyata dia tidak sebagus yang saya fikirkan dulu. Allah memberi tau aku dengan segala cara-Nya. "

Sekian banyak dia cerita aku memotong nya dengan menanyakan : "lantas ikhwan yang kamu temui kuliah yang membuat kamu tersadar?"

Dia pun menjawab : 
"Aku menceritakan dia, karena ada beberapa nasihat dia yang seoalah2 menampar saya ukh yang menyadarkan saya ukh.. Ya dia teman saya ukh, teman satu kelas saya" 

Seketika aku tertawa karena terlihat di balik wajah perempuan itu bahwa ia menyembunyikan sesuatu, dibalik senyum nya yg tersipu malu itu.
Dan saya pun hanya menjawabnya.
"Terimakasih ukh atas ceritanya, saya tidak tahu lagi harus komentar apa, terkait cinta saya belum ahlinya, saya mungkin belum seperti fathimah yang sangat bisa menyembunyikan perasaan nya bahkan sampai syaitan tidak tahu,. Saya masih banyak belajar, ketika ukhti bilang ada ikhwan yang jadi penegur ukhti, mungkin kalau saya bisa blg antum lah yang jadi pengingat saya di siang ini . Ketika mungkin saya sekarang lagi ada rasa cinta terhadap lawan jenis ini, yang mungkin terkadang mengharapkannya dalam diam, dan terkadang saya juga merasa cemburu, dsb . Dari cerita antum saya dapat hikmah bahwa jangan sampai ada rasa terucap sebelum waktunya, jangan terlalu memberi harapan. Berharaplah hanya kepada Allah S.W.T . Dan hikmah yang lain, jangan menjudge orang lain hanya dari luar nya saja, tapi juga lihatlah dari sisi hatinya. Lihatlah dia, apakah mengajak ke syurga Allah atau kah malah sebaliknya ?. Saya tidak pernah menyalahkan jika antum jatuh cinta pada lawan jenis, itu hal yang lumrah saya rasa. Yang salah ada ketika rasa itu terucap ke dia,atau ketika kita mengikuti hawa nafsu kita. Hanya Allah tempat kita berlindung dan berharap, Allah lah yang memberikan kita perasaan maka minta ke Allah juga agar perasaan ini tidak terlalu larut dalam nafsu.. Setiap manusia pasti punya kesalahan, walau penghafal qur'an sekalipun, tapi hal itu jangan malah membuat kita sering-sering bersu'udzon tapi cobalah tegur dia, mungkin dia lagi khilaf . Saya yakin orang yang berada di jalan  Allah akan cepat tersadar nya, apalagi jika Al-Qur'an selalu menghiasi lisannya. Manusia tidak ada yang sempurna, kita pun pasti pernah membuat kesalahan . Oleh karena itu kita hendaknya selalu saling mengingatkan, amar ma'ruf nahi munkar. Dan selalu snantiasa minta ke Allah agar kita selalu istiqomah di jalan-Nya."

Perempuan itu pun tersenyum :))