Kamis, 14 Januari 2016

Di bawah terik matahari

Dibawah terik matahari ketika aku duduk sendirian
Memandangi alam sekitar
Memandangi orang-orang yang berlalu lalang dengan segala aktivitasnya
Aku duduk termenung, banyak hal yang ada dalam fikiranku .
Lalu segera aku menggelengkan kepala dan meminum air di depanku.
Cukup segar meminum air dingin ini di kala terik matahari ini.
Dan tiba-tiba pandangan ku berpaling ke satu orang, segera orang itu memalingkan mukanya. Seolah-olah takut aku mengetahuinya sedang memandang diriku.
Aku bingung, tapi ya sudahlaah .
Saat aku mau berdiri dari tempat dudukku, orang itu mengejar ku dan menahan tanganku seolah-olah aku tidak boleh pergi dari tempat itu.
Aku kembali duduk, dan menanyakan "Ada apa?"
Kemudian perempuan itu menjawab "Bolehkah aku bercerita ukh?"
"Bercerita ?" Dengan nada kaget, ya kaget karena aku tidak mengenali perempuan ini sebelumnya.
"Iya Ukh" Jawab ya sambil tersenyum 
"Walau sebelumnya kita belum pernah bertemu, tidak tahu kenapa aku ingin bercerita denganmu" lanjutnya .
Aku pun mendengar cerita nya, dan ternyata yaa cerita dia sebenarnya hampir sama dengan cerita hidupku,, tidak tau mengapa aku harus bisa bertemu perempuan yang belum pernah aku kenal ini dan harus mendengarkan ceritanya . 

Kurang lebih ceritanya seperti
"Dulu aku pernah dekat dengan seorang laki-laki waktu SMA, ya aku tidak pernah menganggap lebih laki-laki itu, aku hanya menganggapnya sebagai teman atau sahabat lah. Ya kalau boleh jujur emang aku ada rasa dengan laki-laki itu tapi aku mencoba untuk menutup rasaku. Aku memprilakukan dia seperti temanku yang lainnya. Hingga suatu ketika dia mengucap kan rasa ke aku, ya diluar dugaan aku sebenarnya . Aku pikir laki-laki penghafal qur'an seperti dia tidak akan mengucapkan rasa tersebut ke aku. Jujur aku bingung harus bagaimana ukh,, jujur dlu aku khilaf, aku masih berprilaku seperti biasa dan lama kelamaan dia semakin melunjak dan rasa aku ke dia pun semakin bertambah ke dia . Astaghfirullah .. Hingga sampai lulus SMA dan masuk kuliah pun komunikasi kami tidak pernah putus, hingga suatu ketika aku bertemu dengan ikhwan dia tidak pernah menasihati saya tentang hal cinta, namun tidak tahu kenapa prilaku nya dia yang sangat menjaga batasan-batasan antara pergaulan perempuan dan laki-laki, menjaga tutur bahasa nya, dsb membuat aku tersadar. Kadang aku berfikir YaAllah mengapa aku baru sadar, ataukah Allah menegurku dengan mempertemukan aku dengan ikhwan ini? Aku mulai sadar, sedikit demi sedikit aku menjauhi teman SMA ku itu, dia sering menghubungi ku dan aku tidak pernah balas, jujur aku malah sakit hati dengan dia karena rasa yang terungkap itu, seketika perasaan aku ke dia hilang seketika.. Tambah lagi sikap dia yang semakin ngelunjak, mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya dia ucapkan ke yang bukan mahram nya. Untungnya dia sudah jauh, jadi aku tidak terlalu repot untuk menjauhinya, bahkan dia pernah bilang ingin ketemu saat kita berada dia satu kota, aku berusaha menghindarinya. Mungkim aku terkesan jahat, tapi jujur ukh saya bingung, dia emang teman dekat saya tapi dibalik itu dia menyimpan rasa, dan rasa itu terungkap, dan aku mengetahuinya, jika aku menganggap hal itu biasa seperti yang aku lakukan waktu SMA ya itu dia semakin ngelunjak, bahkan dia mengganggap hubungan aku dengan dia lebih dari seorang teman, aku tahu hal ini dari teman seasramanya dia cerita sana sini seperti itu, aku semakin risih,, jika rasa itu tidak terucap mungkin aku tidak akan menjauhinya seperti ini. Dia emang teman aku, tapi ya bagaimana lagi . Dari pada aku dianggap memberi harapan palsu ?. Biarlah dia dengan dunianya, aku hanya berharap dia semakin sadar atas perilaku cuek aku ke dia. Dia paham agama dan penghafal qur'an aku rasa dia akan semakin memahaminya .
Iseng saya liat fotonya di facebook dia foto ramai-ramai sih tapi ada perempuan yang memegang bahu nya. Saya hanya bisa ber istighfar. Memang ternyata dia tidak sebagus yang saya fikirkan dulu. Allah memberi tau aku dengan segala cara-Nya. "

Sekian banyak dia cerita aku memotong nya dengan menanyakan : "lantas ikhwan yang kamu temui kuliah yang membuat kamu tersadar?"

Dia pun menjawab : 
"Aku menceritakan dia, karena ada beberapa nasihat dia yang seoalah2 menampar saya ukh yang menyadarkan saya ukh.. Ya dia teman saya ukh, teman satu kelas saya" 

Seketika aku tertawa karena terlihat di balik wajah perempuan itu bahwa ia menyembunyikan sesuatu, dibalik senyum nya yg tersipu malu itu.
Dan saya pun hanya menjawabnya.
"Terimakasih ukh atas ceritanya, saya tidak tahu lagi harus komentar apa, terkait cinta saya belum ahlinya, saya mungkin belum seperti fathimah yang sangat bisa menyembunyikan perasaan nya bahkan sampai syaitan tidak tahu,. Saya masih banyak belajar, ketika ukhti bilang ada ikhwan yang jadi penegur ukhti, mungkin kalau saya bisa blg antum lah yang jadi pengingat saya di siang ini . Ketika mungkin saya sekarang lagi ada rasa cinta terhadap lawan jenis ini, yang mungkin terkadang mengharapkannya dalam diam, dan terkadang saya juga merasa cemburu, dsb . Dari cerita antum saya dapat hikmah bahwa jangan sampai ada rasa terucap sebelum waktunya, jangan terlalu memberi harapan. Berharaplah hanya kepada Allah S.W.T . Dan hikmah yang lain, jangan menjudge orang lain hanya dari luar nya saja, tapi juga lihatlah dari sisi hatinya. Lihatlah dia, apakah mengajak ke syurga Allah atau kah malah sebaliknya ?. Saya tidak pernah menyalahkan jika antum jatuh cinta pada lawan jenis, itu hal yang lumrah saya rasa. Yang salah ada ketika rasa itu terucap ke dia,atau ketika kita mengikuti hawa nafsu kita. Hanya Allah tempat kita berlindung dan berharap, Allah lah yang memberikan kita perasaan maka minta ke Allah juga agar perasaan ini tidak terlalu larut dalam nafsu.. Setiap manusia pasti punya kesalahan, walau penghafal qur'an sekalipun, tapi hal itu jangan malah membuat kita sering-sering bersu'udzon tapi cobalah tegur dia, mungkin dia lagi khilaf . Saya yakin orang yang berada di jalan  Allah akan cepat tersadar nya, apalagi jika Al-Qur'an selalu menghiasi lisannya. Manusia tidak ada yang sempurna, kita pun pasti pernah membuat kesalahan . Oleh karena itu kita hendaknya selalu saling mengingatkan, amar ma'ruf nahi munkar. Dan selalu snantiasa minta ke Allah agar kita selalu istiqomah di jalan-Nya."

Perempuan itu pun tersenyum :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar